Cerita Heri dari Cimerak Pangandaran: Mengubah Kotoran Hewan menjadi Emas dengan Rumah Kompos


Laporan Kontributor Pangandaran, Padna


, PANGANDARAN –

Heri Suhendra (40), penduduk dari Dusun Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, sukses membangun sebuah rumah kompos guna mendukung tindakan pertanian yang ramah lingkungan dan lestari.

Ide Rumah Kompos tersebut dikembangkan oleh Heri Suhendra mulai bulan Desember tahun 2024 menggunakan peralatan yang cukup dasar dan diimbangi dukungan dari tiga temannya dalam proses produksinya.

Langkah itu ditujukan untuk menangani sampah organik serta mentransformasianya jadi kompos bermutu tinggi yang dapat memperkuat pertanian berkelanjutan bagi lingkungan.

“Pada saat ini, kita memproduksi sekali sebulan menggunakan bahan baku sejumlah 4.500 kilogram dan menghasilkan 3.500 kilogram kompos yang sudah siap digunakan,” jelas Heri kepada Tribun lewat WhatsApp pada hari Selasa, tanggal 8 April 2025 sore hari.

Bahan utama dalam pembuatan pupuk kompos ini adalah, 90% berasal dari kotoran kambing dan domba serta ditambahkan sekam padi beserta abunya secara proporsional.

“Harga jual hasil produksi itu adalah Rp 1.500 per kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, pupuk kompos yang dimasukkan ke dalam karung berisi 25 kilogram tersebut dipatok dengan harga jual Rp 37.500 setiap karungnya.

“Di samping memproduksi pupuk kompos, kita juga terus-menerus memberikan bimbingan kepada para pembeli tentang cara menggunakan pupuk kompos ini,” jelas Heri.

Menurutnya, untuk menciptakan kompos pupuk yang optimal, proses pemrosesan perlu dijalankan secara cermat dan tidak boleh sembarangan.

“Bahan mentah berbagai tipe tersebut difermentasikan oleh kami dalam waktu sebulan, kemudian dikeringkan. Selanjutnya, bahan tersebut digiling dengan peralatan produksi sampai menjadi halus dan langsung dibungkus serta sudah siap dipakai,” katanya.

Saat ini, pupuk kompos yang diproduksi oleh Heri dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai aspek pengembangan pertanian mulai dari padi, tanaman perkebunan, tanaman hias, sampai dengan tanaman sayuran.

Di luar menjadi sarana untuk menciptakan kreativitas serta menghasilkan pupuk kompos, Heri bertujuan untuk mentransformasi cara berpikir masyarakat secara umum dan para petani pada khususnya guna melindungi dan memelihara ekosistem sekitar mereka.

“Di luar pengurangan sampah dari ternak, langkah tersebut juga bisa memperbaiki kesuburan lahan pertanian supaya terus subur,” katanya.(*])

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com