Halaman Baru untuk Infrastruktur Indonesia: Proyek Jalan Bebas Hambatan Terpanjang Siap Diluncurkan setelah pergantian Pemerintahan, dengan Target Lelang Tahun 2025

Halaman Baru untuk Infrastruktur Indonesia: Proyek Jalan Bebas Hambatan Terpanjang Siap Diluncurkan setelah pergantian Pemerintahan, dengan Target Lelang Tahun 2025


PR GARUT

– Pembangunan proyek jalur tol terpanjang di Indonesia menginjak tahap baru usai melewati beberapa perubahan, seperti pengunduran diri para investor dan penyesuaian rutenya. Jalur Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) yang tadinya direncanakan mencapai hampir 200 kilometer menuju Cilacap, saat ini telah disesuaikan menjadi sejauh Tasikmalaya saja dengan total panjang kurang lebih 94,9 kilometer.

Pilihan ini dibuat oleh pemerintah sebagai taktik untuk mengundang minat para investor potensial yang baru, terutama setelah beberapa ronde lelang gagal karena hambatan finansial serta tidak layaknya struktur perusahaan.

“Dahulu kami merencanakan proyek hingga ke Cilacap, namun akibat kendala dana, para investor pun menarik diri. Setelah dievaluasi, kemudian kami memotong jalur tersebut hingga Ciamis, dan saat ini kami kembali mengurangi batasnya hingga Tasikmalaya,” ungkap juru bicara dari Kementerian PUPR pada sesi wawancara dalam acara Fokusra.

Nilai Investasi Turun Signifikan

Melalui pemotongan itu, jumlah investasi dalam proyek ini pun mengalami penurunan yang cukup besar. Sebelumnya, konstruksi hingga Cilacap dihitung membutuhkan anggaran mencapai Rp56 triliun, namun saat ini perkiraan investasinya telah berkurang menjadi sekitar Rp29 triliun. Selain itu, pihak pemerintahan menyatakan bahwa mereka akan mendukung pengembangan fasilitas dengan alokasi dana sebesar Rp6 triliun bagi segmen Gedebage-Nagreg.

“Struktur pembiayaannya masih mengandalkan Kemitraan antara Pemerintahan dan Badan Usaha (KPBU). Diharapkan dengan dukungan dari pihak pemerintah akan semakin memperkuat daya tarik proyek ini bagi para investor,” jelasnya.

Penjualan Lelang Terbaru Dijadwalkan di Awal Tahun 2025

Setelah berbagai penilaian, pihak pemerintahan mengharapkan bahwa tahapan pra-kualifikasi bagi para investor akan diadakan pada kuarter pertama tahun 2025. Penyusunan suara pasar bakal jadi tindakan permulaan dalam mendapatkan ketertarikan perusahaan, baik lokal maupun asing, dan hal ini nantinya akan diselenggarakan secara online.

“Kita akan menekankan pada kemampuan daerah sepanjang jalur tersebut sehingga jalan tol ini tidak hanya menjadi infrastruktur tanpa guna tetapi juga dapat mendukung perkembangan perekonomian setempat,” terangnya.

Sebagai bagian dari Jalur Pantura Jawa

Tol Getaci adalah sebagian dari rangkaian jalan Tol Lintasan Selatan Jawa yang bertujuan meningkatkan keterkaitan nasional. Ketika telah disambung secara keseluruhan, infrastruktur ini akan menjangkau area dari Gedebage (Bandung) sampai ke Cilacap serta berpadu dengan jalur tol lainnya seperti Solo–Yogyakarta–Kulon Progo pada sisinya yang lebih timur.

“Jika kelak semua jalan terhubung, kita akan memiliki rute alternatif dari barat ke timur selain Pantura dan Tol Trans-Jawa,” kata sumber.

Tidak Terdampak Penghentian Proyek

Mengikuti pernyataan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terbaru, Dodi Rukmana, tentang penilaian serta penangguhan beberapa proyek infrastruktur akibat pembatasan dana, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa proyek Getaci tidak masuk dalam daftar yang ditunda.

“Bila telah terdapat tandatangan Perjanjian Pembinaan Jalur Tol (PPJT) atau saat ini tengah dilakukan tender, pembangunan proyek akan berlanjut. Ini termasuk untuk Getacci serta Gilimanuk-Mengwi,” ungkapnya dengan tegas.

Asa untuk Lima Tahun Mendatang

Pemerintah bertujuan untuk membangun tambahan 2.500 kilometer jalan tol dalam waktu lima tahun ke depan. Akan tetapi, proyek-proyek baru yang belum memiliki kontrak akan direncanakan ulang sesuai dengan tingkat urgensi serta kemampuan pembiayaannya.

Dengan menyesuaikan rancangan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah, diperkirakan proyek Getaci akan tidak hanya meningkatkan hubungan antara daerah bagian selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah, namun juga berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi regional. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com