Bangkok – Perusahaan induk TikTok, ByteDance, akan menginvestasikan sekitar Rp61,1 triliun (126,8 miliar baht atau sekitar US$3,76 miliar) di Thailand untuk pengembangan layanan hosting data. Investasi ini disampaikan oleh Dewan Investasi Thailand (Board of Investment/BOI) pada Rabu (29 Januari 2025).
Investasi besar ini dilakukan melalui unit bisnis TikTok yang berbasis di Singapura dan akan mendukung aktivitas perusahaan-perusahaan afiliasi TikTok di kawasan tersebut. Fasilitas ini dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Langkah ini menambah daftar perusahaan teknologi global yang berinvestasi dalam pusat data di Thailand, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Google (Alphabet Inc.) mengumumkan investasi sebesar US$1 miliar di Thailand pada tahun 2023, sementara Amazon Web Services (AWS) mengungkapkan rencana investasi sebesar US$5 miliar selama 15 tahun ke depan. Microsoft juga mengumumkan akan membuka pusat data regional pertamanya di Thailand.
Menurut Sekretaris Jenderal BOI, Narit Therdsteerasukdi, rencana investasi TikTok ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan infrastruktur digital dan kecerdasan buatan (AI) Thailand. “Investasi ini membawa Thailand lebih dekat ke tujuannya untuk menjadi pusat digital dan AI regional,” ujar Narit.
Dengan arus investasi dari perusahaan teknologi global, Thailand semakin mengukuhkan posisinya sebagai hub utama dalam lanskap digital Asia Tenggara. Transformasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital serta memperkuat daya saing negara dalam era industri 4.0.