Seedbacklink

Apple Hadirkan Layanan Pinjaman Cicilan untuk Gantikan Paylater

banner 120x600

Apple Inc mengumumkan penghentian layanan Apple Pay Latter yang dirilisnya tahun lalu. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini menggantinya dengan konsep pinjaman cicilan baru.

“Mulai akhir tahun ini, pengguna di seluruh dunia akan dapat mengakses pinjaman cicilan yang ditawarkan melalui kartu kredit dan debit, serta pemberi pinjaman, saat melakukan pembayaran dengan Apple Pay,” kata juru bicara Apple seperti dikutip melalui CNCB, Senin (17/6).

Langkah ini dilakukan setelah Apple mengatakan akan mulai mengizinkan pinjaman cicilan akhir tahun ini dalam proses pembayaran Apple Pay melalui perusahaan pihak ketiga, seperti Affirm dan kartu kredit dan debit dari penerbit, seperti Citigroup. Manajemen menyebut tidak akan lagi mengeluarkan pinjaman Apple Pay Later, yang memungkinkan pelanggan membeli produk secara online dan membayar dalam empat kali cicilan tanpa bunga. Penghentian tersebut merupakan tanda bahwa tidak semua fitur atau produk fintech baru yang diluncurkan Apple sukses atau sesuai dengan strategi.

Rencananya layanan buy now, pay later (BNPL) akan diganti dengan pinjaman cicilan yang akan tersedia melalui kartu kredit dan debit, serta pemberi pinjaman, untuk transaksi yang diselesaikan dengan Apple Pay. Pinjaman Apple dikeluarkan oleh anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Program baru ini akan baru akan diluncurkan pada akhir tahun nanti.

“Pengguna dengan pinjaman terbuka akan terus memiliki akses ke fitur Apple Pay Later untuk mengelola dan membayar pinjaman mereka,” terang manajemen.

Sebelum dihentikan, Apple Pay Later memungkinkan pengguna untuk mengajukan pinjaman dalam aplikasi iPhone Wallet, dan pengguna yang disetujui akan melihat opsi “Bayar Nanti” saat melakukan pembayaran online. Untuk program ini, Apple melakukan beberapa pemeriksaan kredit dan keputusan pinjamannya sendiri, alih-alih menangani seluruhnya melalui mitra keuangan.

Mengutip Itechpost, rupanya penghentian ini juga diputuskan tak lama setelah bulan lalu, Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Amerika Serikat mengumumkan layanan BNPL sebagai bagian dari pemberi pinjaman kartu kredit. Bagi perusahaan dengan layanan BNPL seperti Apple, klasifikasi ulang berarti raksasa teknologi tersebut harus mematuhi peraturan kartu kredit yang lebih ketat.

Perlu diingat bahwa Apple masih menghadapi beberapa tuntutan hukum terkait praktik anti-trust yang merugikan konsumen dan pengembang. Maret lalu, Departemen Kehakiman menggugat Apple atas tuduhan mempertahankan monopoli di pasar ponsel pintar. Menurut gugatan tersebut, Apple secara ilegal mempertahankan kendali atas ekosistem ponsel cerdasnya dengan secara selektif menerapkan pembatasan kontrak pada pengembang aplikasinya. Pada akhirnya, hal ini memungkinkan Apple memiliki kekuatan lebih besar untuk meminta pemotongn lebih besar dari pengembang dan penerbit yang menggunakan layanan pembayaran yang diperlukan untuk semua aplikasi di App Store-nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *