Xiaomikembali memperoleh gelar merek HP dengan penjualan terbesar di Asia Tenggara, setelah empat tahun kehilangan gelar tersebut. Terdapat dua faktor yang menjadi penyebabnya.
Pengiriman ponsel pintar di Asia Tenggara sebenarnya mengalami penurunan 1% secara tahunan atauyear on year(yoy) mencapai 25 juta pada kuartal II, menurut laporan Canalys. Meskipun demikian, Xiaomi mengalami peningkatan pengiriman sebesar 8% menjadi 4,7 juta di wilayah tersebut.
“Pasar Xiaomi di Asia Tenggara mencapai 19% pada kuartal 2,” demikian isi laporan Canalys yang dikutip dariTechloy, beberapa waktu lalu.
Canalys menyebutkan bahwa kinerja Xiaomi didukung oleh perluasan jaringan penjualan serta pertumbuhan yang signifikan dari lini produk murah POCO dan seri premium 15.
- Spesifikasi Xiaomi 15T dan 15T Pro dengan Harga Rp 6 Jutaan, Resmi Tiba di Indonesia
- Spesifikasi Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max: Layar Belakang, Kamera Leica
- Spesifikasi Xiaomi 17 Harga Resmi Rp 10 Jutaan: Kamera Leica, Baterai Besar
Peningkatan pengiriman perangkat POCO meningkat lebih dari dua kali lipat, sementara seri Xiaomi 15 mengalami kenaikan sebesar 54%.
Perusahaan juga memanfaatkan platform e-commerceTikTok Shop digunakan untuk meningkatkan penjualan produk eksklusif secara online, serta mengosongkan stok barang dengan menggunakan diskon dan promosi.live streaming.
Transsion berada di posisi kedua, dengan 18% pangsa pasar di kawasan Asia Tenggara. Kenaikan pengiriman sebesar 17% didorong oleh ponsel murah seperti Infinix, Tecno, dan itel.
Peringkat Samsung turun ke urutan ketiga dengan pangkasan pasar sebesar 17%. Meskipun demikian, model 5G tetap diminati di Singapura dan Vietnam.
Penyebab Penurunan Penjualan Ponsel di Asia Tenggara
Penjualan perangkat elektronik turun sebesar 1% menjadi 25 juta unit di kawasan Asia Tenggara pada kuartal kedua. Penyebabnya terdiri dari tiga faktor, yaitu:
- Kebijakan tarif impor yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
- Pelemahan mata uang
- Masyarakat yang menahan belanja
Penurunan tersebut memang sedikit, namun cukup berarti setelah beberapa kuartal pemulihan.
Harga jual rata-rata sedikit naik. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah pembeli berkurang, namun pengeluaran mereka sedikit meningkat.
Gabungan biaya, anggaran yang terbatas, serta kecenderungan untuk memilih model HP yang lebih mahal membentuk perubahan yang terjadi pada para vendor berikutnya.
Penjualan ponsel OPPO mengalami penurunan sekitar 20% dan Vivo turun 21%. Sementara itu, HONOR meningkatkan penjualannya sebesar 121% menjadi lebih dari satu juta unit untuk pertama kalinya.
Di sisi lain, Xiaomi kembali meraih gelar sebagai merek ponsel yang paling laris di Asia Tenggara, setelah empat tahun kehilangan posisi tersebut.