Pasukan AS Bergerak, Pantau Gencatan Senjata Gaza Langsung

Pasukan AS Bergerak, Pantau Gencatan Senjata Gaza Langsung

.CO.ID, WASHINGTON — Pasukan Amerika Serikat (AS) telah tiba di Israel. Tentara-tentara ini akan ikut mengawasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas. Seperti dilaporkanCNNpada hari Jumat (10/10/2025) waktu Amerika Serikat.

Pada hari Kamis (9/10/2025), seorang pejabat Amerika Serikat mengonfirmasi kepada kantor berita Rusia,RIA Novosti, mengenai pengiriman pasukan tersebut. Washington akan mengirim 200 tentara ke Timur Tengah untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Beberapa dari 200 tentara tersebut, menurut sumber ini, telah bertolak ke Timur Tengah. Sementara sebagian lainnya berasal dari Amerika Serikat. Mereka menyatakan, detail lokasi pusat koordinasi pasukan tersebut belum ditentukan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan memberikan jaminan pribadi melalui para perantara bahwa Israel tidak akan melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut laporan portal berita Axios pada Jumat (11/10/2025), yang merujuk pada pejabat. Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan menantu sekaligus pengusaha Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menyampaikan komitmen ini kepada gerakan Hamas melalui perantara dari Mesir, Qatar, dan Turki, demikian kata para pejabat AS.

Mereka juga menyebutkan bahwa jaminan ini, yang melibatkan pasukan Amerika Serikat yang mengawasi gencatan senjata, merupakan bagian penting dari perjanjian yang disetujui oleh gerakan tersebut.

Banyak ketidakpercayaan yang terjadi antara kedua belah pihak, dan presiden berharap menegaskan bahwa kesepakatan ini sangat penting baginya, bahwa dia menginginkan adanya kesepakatan, bahwa dia ingin mengakhiri pembantaian dan memastikan semua orang memahami bahwa dia akan menegakkan perilaku yang baik,” kata salah satu pejabat.

Sebelumnya pada hari yang sama, Witkoff menyatakan bahwa Komando Pusat AS (CENTCOM) telah membenarkan bahwa pasukan Israel telah menyelesaikan tahap pertama penarikan mereka. Ia menambahkan bahwa dengan demikian, masa 72 jam untuk pembebasan tahanan mulai berlangsung.

Pada 29 September, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana berisi 20 poin bertujuan mengakhiri perselisihan di Gaza. Rencana ini termasuk meminta gencatan senjata segera serta pembebasan tawanan dalam jangka waktu 27 jam.

Rencana ini juga menentukan bahwa gerakan Hamas dan kelompok-kelompok lainnya harus menghentikan keterlibatan mereka dalam pemerintahan Gaza, yang akan diserahkan kepada “komite Palestina yang teknokrat dan tidak berpolitik” yang diawasi oleh dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.