– Apakah Anda pernah mengalami keadaan di mana Anda merasa agak berbeda? Kenyataannya, tidak setiap orang tumbuh dalam lingkungan yang standar.
Banyak di antara mereka mempunyai cara pandang yang menuntunnya menuju jalan alternatif terpisah dari mainstream. Mereka kerap kali mengalami ketidaksesuaian dengan ide-ide tradisional yang lazim diterima.
Apabila Anda pernah mengalami hal tersebut, mungkin otak Anda diciptakan untuk menilik kehidupan serta memahaminya secara tak lazim.
Tiap individu mempunyai keunikan sehingga dapat mengejar terjadinya perubahan signifikan. Kemajuan dunia ini dipengaruhi oleh pribadi-pribadi yang tidak takut untuk mengemukakan pemikiran lainnya. Cuma mereka yang membawa sudut pandang khaslah yang sanggup memberi semangat kepada jutaan insan.
Merasa tidak serasi dengan lingkungan sekitar bukanlah hal yang perlu disesalkan. Justru kondisi tersebut adalah pintu masuk Anda menuju keunikan sehingga dapat menonjol dan memecah pola stagnansi yang ada.
Mengutip dari laman ideapod.com, berikut adalah sembilan tipe pemikir yang tidak bisa hidup di dalam dunia konvensional yang begitu-begitu saja.
Pemimpi
Pemikir dengan tipe pemimpin bukan hanya pengkhayal. Mereka benar-benar membayangkan masa depan yang lebih baik di dalam semua hal. Teknologi, struktur sosial, maupun hubungan personal. Meski terkadang mereka dianggap tidak realistis, justru mereka inilah pemicu perubahan nyata. Mereka memegang visi besar bahkan di saat orang lain sibuk dengan tugas harian. Pemimpi sering mendapatkan komentar sinis dan skeptis dari orang-orang yang tidak mengerti mereka.
Pemikir yang empatik
Tipe pemikir ini sangat peka terhadap sinyal emosional. Mereka bisa membaca suasana hati bahkan sebelum ada yang berbicara. Mereka biasanya kesulitan berada di dalam lingkungan konvensional yang mengharuskan batasan emosi yang kaku, seperti kantor dan lingkungan sosial yang kompetitif.
Pemikir pemberontak
Seorang pemikir pemberontak sangat enggan mengiktuti otoritas. Apabila ada peraturan, mereka cenderung membelanya atau minimal menyuarakan keraguannya. Orang seperti ini biasa merasa sesak ketika berada dalam sistem tradisional dan senantiasa mencari cara lain atau jalur alternatif. Kelebihannya adalah kemampuan mereka untuk mendeteksi cacat pada sistim serta mendorong perkembangan baru. Namun demikian, mereka dapat merasakan kesendirian khususnya bila dikelilingi oleh individu-individu yang taat terhadap hukum dan norma-norma sosial.
Pemikir dengan jiwa tua
Semangat lanjut usia menciptakan keteduhan dalam pemikiran, serta kerap kali membuat mereka merasa asing di lingkungan yang serba kilat dan dangkal. Sementara beberapa orang sibuk memburu trend pada sebuah platform digital, justru mereka bisa ditemukan sedang menyimak buku-buku tentang filsuf ataupun mendalam dalam pencarian jawaban-jawab penting seputar eksistensi. Semangat dewasa ini memberikan panduan dalam situasi modern yang penuh goncangan. Mereka senantiasa menggarisbawahi jika tak segala sesuatunya harus melalui proses algoritmik; kadang-kadang apa yang dibutuhkan hanyalah sudut pandang baru bersama dengan tenangkan diri.
Pemikir analitis
Orang-orang dengan sifat berpikiran analitikal cenderung mengamati dunia lewat sudut pandang logika serta fakta. Biasanya, mereka tampil handal bila menggunakan pendekatan rasional untuk menantang standar sosial atau menyelidiki kenyataan. Konteks-konteks yang bersifat sehari-hari atau pembicaraan ringan mungkin membuat mereka merasa tidak nyaman.
Pemikir multi passionate
Orang multi-passionate sulit bertahan di satu bidang, karier, atau proyek di dalam waktu lama. Mereka berkembang di dalam keberagaman, hal baru, dan sensasi yang masih segar. Di dunia yang lebih menghargai spesialisasi tipe ini sering terkena salah paham. Sisi positifnya adalah anda bisa menyatukan ide dari berbagai bidang dan menghasilkan sudut pandang yang segar dan tidak bisa dicapai oleh siapapun.
Pemikir petualang introvert
Mereka dapat dengan bebas mengeksplorasi, namun mereka pun membutuhkan banyak waktu untuk duduk seorang diri dan bertele-tele. Seringkali mereka dianggap salah paham dikarenakan jarang menunjukkan ekspedisi mereka. Akan tetapi, pengalaman dalam hidupnya cukup kuat untuk menciptakan narasi yang mendalam.
Pemikir empatik dan pemberontak
Mereka merupakan jenis individu yang mempunyai belas kasihan dalam jumlah banyak serta bersemangat untuk menantang aturan sosial. Dari satu sudut pandang, mereka dapat menyaksikan ketimpangan di masyarakat secara amat intens. Sementara dari segi lainnya, mereka tak akan pernah bisa tenang tanpa melakukan apa pun. Kombinasi ciri-ciri tersebut bisa menjadi sangat melelahkan, lantaran mereka harus bertarung dengan emosi yang kuat sambil tetap kontra-arus. Beban psikis mereka sungguh besar, karena mereka ikut merasakan tiap derita. Apabila Anda kerap kali bersuara atas suatu hal dengan kegigihan dan rasa simpati yang mendalam, ada kemungkinan bahwa Anda termasuk sebagai pemilik jiwa pengikut hati namun pemberontak.
Pemikir yang sangat sensitif
Tipe ini mirip dengan sosok empatik, tetapi lebih sensitif. Sehingga mereka sering disebut sebagai HSP atau Highly Sensitive Person. Mereka juga sangat sensitif terhadap suara, tekstur, bahkan kafein. Di dunia yang penuh dengan sosial media, lampu sorot, sampai konten 24 jam, mereka bisa merasa overstimulated.