,
Jakarta
– Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini memberikan tanggapannya terhadaprencana tersebut.
TNI
Yang berkeinginan menghasilkan obat-obatan di dalam lab farmasi guna didistribusikan kepada Koperasi Desa Merah Putih. Menurutnya, ide tersebut perlu diperiksa dengan cermat terkait pelaksanaan serta pemantauannya agar sukses.
Hal utama yang harus dijalankan ialah melakukan pemantauan dengan sangat teliti sebagaimana standar yang telah disepakati.
BPOM
katanya ketika dihubungi pada Minggu, 4 Mei 2025.
Anggota fraksi Partai NasDem tersebut mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan harus memperhatikan kesiapan infrastruktur untuk kebutuhan militer sebelum mulai membuat obat-obatan. Dia menambahkan, hal itu mencakup pula persiapan terkait dengan kelancaran pasokan bahan baku.
Menurutnya, TNI sudah mempunyai sebuah badan apotek yang sejak lama dipakai untuk membantu keperluan kesehatannya sendiri dalam organisasi TNI. Ia menganggap bahwa pelayanan medis milik institusi pertahanan negara tersebut memiliki potensi besar untuk memberi manfaat kepada publik.
Amelia mengapresiasi rencana pengembangan
farmasi
Milik TNI itu. Dia mengatakan, “Tindakan ini sesuai dengan tujuan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui layanan kesehatan.”
Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan rencana untuk merevitalisasi laboratorium farmasi milik TNI. Menurutnya, kelak TNI akan membuat obat-obatan dengan mendirikan pabrik obat khusus pertahanan nasional.
Dia menjelaskan bahwa ide TNI membuat obat bagi publik muncul karena biaya obat di Indonesia sangat tinggi. Dia menambahkan, “Produk farmasi yang akan kamihasilkan kemudian dapat kami berikan sebagai sumbangan ke warga negara Indonesia.” Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri sidang kerja bersama dengan Komisi I DPR, pada hari Rabu tanggal 30 April 2025.
Sjafrie menegaskan bahwa TNI akan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka pembuatan obat-obatan tersebut. Di samping itu, ia juga menyebutkan nantinya pihaknya akan melibatkan Koperasi Desa Merah Putih sebagai penyedia obat hasil produksi TNI.
“Ketika koperasi desa telah didirikan, apotek-apotek tersebut akan kita supplied dengan obat-obatan yang diproduksi di pabrik sentral milik kami,” jelasnya.