travel  

Cukup Scan Barcode, Kamu Bisa Ikut Pecahkan Rekor MURI di Festival Pinisi XV Bulukumba!

Cukup Scan Barcode, Kamu Bisa Ikut Pecahkan Rekor MURI di Festival Pinisi XV Bulukumba!

Warta Bulukumba – Angin sore Pantai Merpati membawa aroma kopi yang berpelukan dengan deru ombak laut. Meja-meja panjang akan berjejer di pasir putih, cangkir-cangkir seperti barisan perahu pinisi—ikon abadi Bulukumba. Di sinilah, pada Sabtu, 25 Oktober 2025, sebuah sejarah baru akan diseduh: Minum Kopi Gula Aren oleh Peserta Terbanyak, menuju Rekor MURI.

Dalam pernyataan tertulis di laman media sosial resminya, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bulukumba mengumumkan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis. Pendaftaran dilakukan dengan memindai barcode pada poster resmi Festival Pinisi XV.

“Cukup scan barcode yang tersedia di poster atau di akun resmi kami. Peserta akan otomatis terdaftar sebagai bagian dari pencetak Rekor MURI,” tulis Disparpora Bulukumba dalam pernyataannya.

Kopi dan kebersamaan

Menjelang pukul 15.30 WITA, Pantai Merpati akan berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga, wisatawan, dan komunitas pecinta kopi diperkirakan hadir. Setiap cangkir kopi gula aren disiapkan oleh pelaku UMKM lokal—sebuah pertemuan antara cita rasa bumi Bulukumba dan semangat bahari masyarakatnya.

“Kegiatan ini bukan sekadar pemecahan rekor, tetapi bentuk kebersamaan dan kebanggaan terhadap hasil bumi sendiri. Kopi dan gula aren adalah simbol kerja keras dan kehangatan masyarakat Bulukumba,” tulis Disparpora.

Tak hanya kegiatan minum kopi massal, Festival Pinisi XV juga menampilkan pameran UMKM, pertunjukan musik pesisir, parade pinisi mini, hingga lomba kuliner tradisional. Semua berpadu dalam satu napas kebudayaan yang menegaskan identitas Bulukumba sebagai “Pesona Bahari Tanpa Batas”.

Scan barcode, jadi bagian dari sejarah

Dalam unggahannya, Disparpora menekankan bahwa siapa pun dapat ikut serta dengan mudah. Peserta hanya perlu memindai barcode pendaftaran yang terdapat pada poster resmi Festival Pinisi XV, baik di media sosial maupun di titik-titik publik seperti kantor Disparpora, alun-alun, dan area wisata.

“Kami ingin keterlibatan masyarakat seluas mungkin. Dengan satu langkah sederhana—scan barcode—siapa pun bisa menjadi bagian dari sejarah Bulukumba,” tulis Disparpora.

Selain mencatatkan nama di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), peserta juga berkesempatan meraih doorprize bernilai ratusan juta rupiah, termasuk hadiah wisata dan produk lokal unggulan.

“Kami mengundang seluruh masyarakat dan wisatawan untuk bergabung dalam semangat bahari. Setiap cangkir kopi yang terangkat bersama adalah simbol gotong royong dan cinta tanah kelahiran,” lanjut pernyataan itu.

Merayakan identitas lewat seduhan

Sore di Pantai Merpati nanti bukan sekadar agenda, melainkan perayaan identitas. Kopi dan gula aren bukan hanya minuman, melainkan kisah: tentang petani, nelayan, dan perajin yang menjaga kehidupan Bulukumba tetap berdenyut. Saat ribuan tangan mengangkat cangkir bersama, yang terukir bukan hanya rekor, tapi juga kebanggaan.

“Festival Pinisi XV adalah ruang untuk menegaskan jati diri Bulukumba sebagai daerah bahari yang berbudaya, berdaya, dan terbuka pada dunia,” tulis Disparpora dalam pernyataan penutupnya.

“Mari rayakan semangat ini bersama. Cukup scan barcode, datang ke Pantai Merpati, dan jadilah bagian dari sejarah Bulukumba.”***