Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan perhatian khusus terkait adanya dugaan praktik prostitusi di kawasan eks lokalisasi Moroseneng, Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya.
“Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat untuk melaporkan, apabila menemukan praktik-praktik negatif (prostitusi) di lingkungannya. Ayo kita jaga bersama Surabaya ini,” tutur Eri di Surabaya, Rabu (15/10).
Sebagai langkah preventif, Pemkot Surabaya mengajak tokoh masyarakat dan warga sekitar untuk bergotong royong menjalankan pengawasan ketat di kawasan-kawasan eks lokalisasi.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga melakukan penjagaan rutin di kawasan eks lokalisasi. Petugas disiagakan di setiap pos penjagaan yang ada di beberapa titik di kawasan eks lokalisasi Moroseneng.
“Jadi kita melakukan penjagaan (di eks lokalisasi Moroseneng) mulai jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Penjagaan dilakukan berkeliling ya. Ada pos-pos yang kita buat untuk menjaga wilayah tersebut,” imbuhnya.
Terkait aduan masyarakat terhadap dugaan adanya aktivitas prostitusi ilegal di kawasan ekslokalisasi Moroseneng, Eri meminta agar tokoh masyarakat dan kepolisian diikutsertakan dalam pengamanan wilayah.
“Sebenarnya di situ ada tidak praktik seperti itu. Biar tidak ada fitnah, sekarang di tempat-tempat itu kan kita ada pos. Makanya saya minta untuk jaga di sana supaya bisa membuktikan ada tidaknya aktivitas seperti itu,” ungkap Eri.
Lebih lanjut, Eri mengimbau seluruh warga Surabaya agar ikut serta menjaga kota dari segala bentuk praktik prostitusi, termasuk tempat-tempat seperti panti pijat yang disalahgunakan.
“Kalau ada yang seperti itu, tolong segera laporkan dan foto. Kita tangkap, kita selesaikan. Karena pemerintah kota tidak akan pernah bisa melakukan sendiri, tetapi kebersamaan dan pengawasan bersama,” tukas Eri Cahyadi.