, BANDA ACEH
– Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe adalah area perindustrian komprehensif yang letaknya di pintu gerbang Selat Melaka. Pada saat itu, peluang investasi dibuka luas bagi para pengusaha untuk menanamkan modal mereka di KEK ini yang mencakup dua daerah yakni Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Agar dapat mengubah KEP Arun menjadi destinasi utama bagi investor di bagian barat Indonesia, Bea Cukai menawarkan penghapusan biaya impor serta insentif pajak. Sasaran dari aturan ini adalah untuk mendorong perkembangan ekonomi dengan lebih cepat dan membantu peningkatan kinerja kompetitivitas barang-barang buatan Indonesia dalam skala internasional.
Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait Kawasan Ekspor Khusus (KEK), mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mendorong perkembangan ekonomi serta menambah keunggulan kompetitif produk-produk Indonesia di pangsa pasar internasional. “Di dalam KEK tersebut, kita telah menyediakan berbagai kemudahan seperti penghapusan bea masuk dan insentif pajak yang bertujuan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi,” jelas Agus.
Pelaku bisnis di KEK Arun mendapatkan sejumlah kemudahan, termasuk fasilitas cukai, yaitu penghapusan atau penundaan Bea Masuk, PPn, dan PPh bagi barang-barang yang dipakai untuk aktivitas industri di wilayah tersebut.
Fasilitas Perpajakan meliputi insentif pajak penghasilan serta kemudahan-kemudahan tambahan guna membentuk lingkungan investasi yang sejuk dan nyaman. Selain itu ada juga Sistem Aplikasi KEK yang menggunakan teknologi digital dalam mengurus izin, masuk keluarnya barang dengan cara yang efektif dan terbuka.
Diresmikan pada tanggal 14 Desember 2018, KEK ini mengkhususkan diri dalam beberapa bidang termasuk energi, petrokimia, agribisnis yang mendukung keamanan pangan, logistik dan juga industri pembuat kertas kraft. Sampai saat ini, KEK Arun Lhokseumawe tetap menjadi sumber utama untuk mendorong perkembangan ekonomi lokal di wilayah Aceh.
Area ini mempunyai posisi penting sebab berada di jalur Sea Lane of Communication (SLoC) yaitu Selat Malaka—one dari rute perkapalan yang sibuk di planet Bumi. Lokasinya membuat KEK Arun menjadi titik utama dalam sistem suplai global, lebih-lebih lagi untuk wilayah ASEAN dan Asia Selatan.
Perusahaan KEK Arun di Lhokseumawe mengkhususkan diri dalam bidang energi, petrokimia, agroindustri yang mendukung keamanan pangan, layanan logistic, dan juga industri kertas kraft.
Area ini dibentuk melalui kerjasama antara beberapa perusahaan milik negara dan daerah seperti PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pelindo I, PT Pembangunan Aceh (PEMA), serta diatur oleh Lembaga Pengelolaan Aset Negara (LMAN). Perusahaan PT Patriot Nusantara Aceh yang bertanggung jawab untuk pengelolannya. Luas total area ini sebesar 2.600 hektare. (mun)