Top 3 Dunia: 6 Kategori Visa Haji, Xi Jinping ke Asia

Top 3 Dunia: 6 Kategori Visa Haji, Xi Jinping ke Asia





,


Jakarta


– Berita

top 3 dunia

Kemarin dimulai dengan kategori haji menurut jenis visanya. Terdapat enam kelompok haji berbeda sesuai dengan jenis visisnya sebagaimana diterangkan oleh KJRI Jeddah.

Peringkat ketiga dari tiga hal utama meliputi perjalanan Xi Jinping ke negeri di Asia Tenggara serta kelima pedoman penting saat melakukan ibadah haji. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk poin berikut ini:


1. KJRI Jeddah Buka Dua Belas Kelompok Jamaah Haji Menurut Jenis Visa

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, meminta kepada Warga Negara Indonesia untuk tetap taat pada peraturan saat menjalankan aktivitasnya.

ibadah haji

1446 H pada tahun ini. KJRI Jeddah menegaskan pentingnya bagi WN Indonesia untuk menggunakan jasa agen haji yang sah.

KBRI Jeddah juga menekankan pentingnya bagi warga negara Indonesia untuk mencermati peraturan yang ada di Arab Saudi sehingga pelaksanaan ibadah haji bisa terjadi dengan lancar serta selamat.

Pada pengumuman resmi dari Kementerian Luar Negeri yang dirilis pada hari Selasa, 15 April 2025, Kedutaan Jemaah di Jeddah telah mengkategorikan penyelenggaraan ibadah haji menjadi enam jenis berdasarkan tipe visa grup jamaah seperti ini:


Haji Biasa atau Haji Tertentu

Jenis haji ini diatur oleh pemerintahan Indonesia sesuai dengan jumlah kuota resmi yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi.


Haji Mujamalah

Jenis haji ini adalah undangan terpilih yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada orang-orang spesifik. Semua biaya untuk melaksanakan ibadah haji tersebut ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah Arab Saudi.


Haji Furoda

Undangan haji ini merupakan persetujuan visa dari pemerintah Arab Saudi. Visa tersebut hanya bisa dicetak setelah para jamaah memesan paket haji melalui platform Nusuk.

Baca

di sini

selengkapnya.


2. Xi Jinping Mengunjungi Tiga Negeri ASEAN. Bagaimana Reaksi Trump?

Presiden Cina

Xi Jinping

Memuali perjalanan singapura lima hari melalui tiga negara Asia Tenggara yakni Vietnam, Malaysia dan Kamboja seperti dilaporkan oleh Xinhua. Kunjungan tersebut memperkuat lagi kelangsungan dan ketahanan dalam urusan luar negeri serta komitmen terhadap visi perdamaian yang berkelanjutan dan kemajuan di wilayah Asia.

Tinjauan singkat ketiganya itu, entah sengaja atau tidak, berlangsung saat perang tariff antara AS dan China semakin panas. Amerika Serikat sudah menerapkan bea masuk senilai 145% pada produk-produk dari Cina. Di pihak lain, Cina juga menetapkan biaya tambahan sebesar 125% untuk barang-barang yang berasal dari Amerika Serikat.

Apakah Kedatangan Xi Jinping Berkaitan dengan Tarif yang Dikenakan Trump?

Xi Jinping, seperti yang dilansir dalam artikel dari Nhan Dan, koran resmi Partai Komunis Vietnam, menyatakan bahwa “Kita akan tetap setia pada nilai-nilai persahabatan, tulus, saling menguntungkan, serta bersikap inklusif. Kita akan melanjutkan upaya untuk meningkatkan hubungan baik dan kerjasama strategis dengan negara-negara sekitar. Selain itu, kita juga akan meneruskan langkah-langkah guna memperkuat kolaborasi erat tersebut demi kemajuan modernisasi di benua Asia.”

Sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah China, Xi menyatakan pada hari Senin bahwa Cina dan Vietnam perlu “melawan tekanan unilateral serta mempertahankan kestabilan dalam sistem perdagangan global yang terbuka.”

Kunjungan internasional pertama Xi Jinping pada tahun ini dilihat sebagai upaya diplomasi untuk mendorong kolaborasi saling menguntungkan. Secara umum, perjalanan ini diartikan sebagai tindakan strategis untuk meningkatkan hubungan antarnegara di wilayah tersebut, melindungi jalur perdagangan, serta menyeimbangkan kekuatan Amerika Serikat yang terus bertambah di kawasan Indo-Pasifik.

Simak selengkapnya

di sini

.


3. Kelima Pedoman Utama untuk Ibadah Haji Tahun 2025

Arab Saudi akan menghalangi orang dari masuk atau menetap di Kota Mekkah bagi siapa saja yang memiliki visa selain itu.

visa haji

Dimulai dari tanggal 29 April. Ekspatriat yang tidak memiliki izin resmi pun bakal ditolak masuk ke Makkah sejak tanggal 23 April, demikian dilansir oleh Al Arabiya.

Pengaksesan hanya diperbolehkan bagi orang-orang yang alamat domisili mereka sudah didaftarkan secara formal di Makkah, atau bagi pihak yang telah memperoleh ijin haji yang valid, serta individu-individu yang memiliki otoritas untuk bertugas di area-area keramat. Permohonan pengizinan bisa disampaikan secara daring lewat sistem Absher Individu ataupun website Muqeem.

Pemberhentian Persetujuan VISA bagi 14 Negara

Bagian ini merupakan elemen dalam rangkaian langkah besar untuk menata ibadah haji pada musim ini serta memastikan kenyamanan dan perlindungan bagi seluruh jemaah. Terlebih dahulu, Arab Saudi telah menyampaikan pembatalan sementara pemberian visa singkat baru – hal itu mencakup visa perjalanan bisnis (entah itu satu kali atau berulang-ulang), visa wisata daring, serta visa kunjungan kerabat kepada warga masyarakat dari 14 negeri asing.

Moratorium yang dimulai sejak tanggal 13 April 2025 ini berlaku bagi warga negara dari India, Mesir, Pakistan, Yaman, Tunisia, Maroko, Yordania, Nigeria, Algeria, Indonesia, Irak, Sudan, Bangladesh, serta Libya.

Basil Al Sisi, anggota Kamar Asosiasi Pariwisata Mesir, menyampaikan dalam suatu wawancara televisi bahwa langkah ini merupakan hasil belajar dari pengalaman masa haji tahun kemarin. Dia menambahkan, “Otoritas sudah mendapatkan daftar negara-negara penyumbang masalah tahun lalu.” Ia juga menjelaskan tentang orang-orang yang melaksanakan ibadah haji dengan mempergunakan visa kunjungan singkat atau visa bukan khusus untuk haji.

Lihat

di sini

selengkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com