Rencana Pemindahan Sementara 1.000 Warga Gaza ke Indonesia: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Rencana Pemindahan Sementara 1.000 Warga Gaza ke Indonesia: Semua yang Perlu Anda Ketahui





,


Jakarta


– Pihak berwenang di Indonesia mencadangkan ide pemindahan sebanyak 1.000 penduduk dari Gaza, Palestina, ke tanah air mereka. Aksi evakuasi tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan.

warga Gaza

Yang menghadapi berbagai tantangan. Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan bahwa pemindahan ini bersifat sementara. Jika situasinya membaik, mereka akan kembali ke Gaza.

“Semua pihak perlu menyetujui hal ini. Oleh karena itu, bukan menganggap relokasi Gaza sebagai sesuatu yang tetap. Namun tujuannya adalah untuk mendukung saudara-saudari kita di Gaza, terutama anak-anak yatim piatu di sana,” katanya saat berada di Turki dan pantuan tersebut dilakukan dari tempat lain.

YouTube

Sekretariat Presiden, Jumat, 11 April 2025.

Rencana Pindahnya 1.000 Warga Gaza Secara Sementara ke Indonesia


1. Memerlukan Persetujuan dari Negara-negara yang Dukung Palestina

Menteri Sugiono menegaskan bahwa proses evakuasi tersebut perlu memperoleh izin dari beberapa negara penting terkait dengan situasi damai di Palestina. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto berencana untuk menjelaskan rancangan pengungsian penduduk Gaza selama kunjungan diplomatisnya ke sejumlah negeri di wilayah Timur Tengah. Prabowo punya niat untuk melakukan konsultasi tentang langkah-langkah bantuan bagi masyarakat Palestina.

“Setiap pihak terkait termasuk Palestina harus setuju dengan usulan tersebut dan menerima kesediaannya. Oleh karena itu, presiden mengadakan kunjungan untuk melaksanakan konsultasi dalam rangka persiapan,” jelas Sugiono.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya berencana mengevakuasi 1.000 orang warga Gaza ke Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, dia melakukan perjalanan ke lima negara di wilayah Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania guna memperoleh dukungan mereka. Beliau menyatakan bahwa upaya evakuasi ini baru dapat dilaksanakan apabila mendapat persetujuan dari semua pihak terkait, termasuk negara-negara yang sedang aktif memberikan bantuan kepada penduduk Palestina di Gaza.


2. Penyelamatan bagi Para Korban Cedera dan Anak-Anak

Hasil dari diskusi bersama beberapa negara tersebut, menurut Sugiono, akan jadi keputusan terakhir pemerintah Indonesia untuk melaksanakan evakuasi.
warga Gaza
Prosedur pengosongan wilayah akan diatur berdasarkan kesepakatan tersebut. “Rincian mekanismenya akan diputuskan melalui diskusi,” jelasnya.

Namun demikian, Sugiono menyebut bahwa pemerintah Indonesia bersedia untuk mengevakuasi warga Palestina jika diperlukan. Dia menjelaskan, “Kita sudah siap menerima penduduk dari Gaza yang membutuhkan evakuasi, terutama orang-orang yang cedera, anak-anak menjadi janda atau yatim piatu. Selain itu juga termasuk para anak yang mengidap gangguan psikologis serta siswa-siswa.”


3. Beberapa Negara Tetap Tenang Menghadapi Konflik di Gaza

Saat sebelumnya melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Republik Turki di depan para anggota Parlemen Turki, Prabowo sempat membahas tentang bagaimana banyak negara tetap diam ketika ada konflik di Palestina. Menurutnya, beberapa negara justru menyatakan bahwa penyerangan terhadap penduduk Gaza tidak termasuk sebagai pelanggaran HAM. Sementara itu, mereka sendiri biasanya sangat gencar dalam mendiskusikan nilai-nilai demokrasi serta hak asasi manusia.

“Banyak negara mengungkapkan dukungan terhadap demokrasi serta Hak Asasi Manusia (HAM). Namun, saat anak-anak dan wanita menjadi korban serangan bom di Jalur Gaza, semuanya berdiam diri, seolah tak mengetahui kejadian tersebut dan seperti halnya ini bukanlah sebuah pelanggaran HAM,” ujar Prabowo di Turki dalam video yang diposting oleh akun YouTube TBMM-Türkiye Büyük Millet Meclisi pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025.

Prabowo menyebutkan bahwa keadaan global sekarang dipenuhi dengan ketidakinangan. Banyak peristiwa tekanan yang dialami oleh bangsa-bangsakecil akibat tindakan negara-negara besar.


4. Bantuan dari Tentara Nasional Indonesia dan Kementerian Pertahanan

Kementerian Pertahanan beserta Tentara Nasional Indonesia telah menyatakan dukungan mereka terhadap rencana Menteri Pertahanan Prabowo dalam evakuasi para korban luka akibat konflik di Gaza, Palestina, menuju Indonesia. Menurut Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas, instansi tersebut memiliki sarana yang cukup untuk mentransportasikan serta memberikan perawatan kepada para korban dari wilayah tersebut. “Kami pastinya akan bersedia membantu sebab kita sudah dilengkapi dengan berbagai infrastruktur termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan,” ungkap Frega Wenas pada hari Kamis, tanggal 10 April tahun 2025.

Dia menuturkan Kemenhan dan TNI terbiasa melaksanakan operasi militer selain perang, seperti menyelamatkan korban terdampak bencana di Indonesia. Meski demikian, Frega mengungkapkan saat ini Kemenhan dan TNI belum menerima perintah resmi dari Prabowo untuk mengevakuasi korban di Gaza. “Nah tentunya apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat itu akan kami pedomani selagi memang ada perintah,” tuturnya.


5. Dinilai Mendukung Ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyampaikan keraguan atas rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin menerima penduduk Palestina dari Gaza di Indonesia. Hal ini ia ungkapkan karena program perpindahan orang-orang Palestina keluar dari Gaza sebenarnya adalah proposisi oleh presiden AS Donald Trump dengan dukungan pihak Israel. “Kenapa kita harus terlibat membantu skema Israel dan Amerika itu?” tanya Anwar dalam pernyataan tertulisnya pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

Anwar menyebutkan niat Israel dan Amerika Serikat untuk membersihkan Gaza agar Israel dapat dengan bebas mendudukinya dan memegang kendali atas daerah itu. Menurut Anwar, hal ini berarti Israel akan mampu menempatkan penduduknya di Gaza setelah berhasil diduduki.

Anwar menyatakan kekhawatirannya bahwa suatu hari nanti Gaza mungkin akan jadi bagian dari Negara Besar Israel seperti yang sudah lama diimpikan oleh Amerika Serikat dan Israel. Untuk memberi contohnya, ia menyinggung tentang apa yang telah terjadi di Yerusalem.


Hendrik Yaputra

berkontribusi dalam tulisan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com