Banyak orang tua yang kaget ketika melihat bentuk kepala bayi mereka terlihat tidak biasa atau tidak seimbang setelah lahir. Padahal, kondisi ini sebenarnya sangat umum terjadi.
Bentuk kepala bayi yang baru lahir memang masih lembut dan fleksibel, sehingga mudah beradaptasi saat melewati saluran kelahiran. Hal ini menyebabkan bentuk kepala bayi terkadang tampak datar, memanjang, atau bahkan mirip bentuk kerucut.
Berita baiknya, sebagian besar bentuk kepala bayi akan menjadi bulat secara alami seiring perkembangan selama bulan-bulan pertama. Namun, terkadang bayi memerlukan sedikit bantuan dari tenaga kesehatan. Dalam kasus yang langka, perubahan bentuk kepala juga bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
Di artikel ini, mari kita kenali berbagai kemungkinan penyebab perubahan bentuk kepala bayi serta kapan sebaiknya waspada.
1. Penyebab serta perubahan bentuk kepala bayi
Beberapa faktor dapat memengaruhi bentuk kepala bayi, khususnya selama proses kelahiran. Di antaranya:
-
Persalinan dengan vakum:Bayi dapat mengalami benjolan di bagian atas kepalanya karena penggunaan alat vakum saat proses persalinan.
-
Persalinan dengan forsep:Jika dokter menggunakan alat yang menyerupai penjepit besar, kepala bayi mungkin terlihat sedikit “terjepit” di bagian samping kanan dan kiri.
-
Conehead:Persalinan yang lama atau tekanan kuat saat melalui jalan lahir dapat menyebabkan tulang tengkorak bayi sedikit berpindah, sehingga bentuk kepala terlihat tajam seperti kerucut.
-
Kehamilan kembar:Bayi kembar atau lebih harus berbagi ruang sempit di dalam kandungan, sehingga beberapa di antaranya bisa lahir dengan bentuk kepala yang sedikit datar.
-
Benjolan atau bengkak: Bayi mungkin mengalami pembengkakan berisi cairan atau darah di bagian kepala akibat tekanan saat lahir. Umumnya kondisi ini akan menghilang dalam waktu 1–2 minggu.
-
Cacat lahir (craniosynostosis):Dalam kondisi ini, jahitan tulang tengkorak menutup terlalu dini yang dapat mengganggu perkembangan kepala dan otak.
Selain itu, bayi juga dapat mengalami area datar sementara di kepala akibat:
-
Sering tidur telentang.
-
Terbiasa memandang ke satu arah.
-
Otot leher kaku.
-
Terlalu lama duduk di kursi mobil,stroller, atau ayunan.
2. Kapan perlu khawatir?
Banyak kali, bentuk kepala yang datar atau tidak seimbang tidak memengaruhi perkembangan otak. Namun, jika bentuk tulang tengkorak menyebabkan masalah pada rahang atau penglihatan, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan.
Dokter biasanya memeriksa bentuk kepala bayi selama pemeriksaan rutin, mengukur lingkar kepala serta menyentuh tulang tengkorak untuk memastikan sambungan belum menutup terlalu dini. Jika ada kecurigaan kondisi serius seperticraniosynostosis, bayi mungkin memerlukan pemeriksaan pencitraan sepertiCT scan.
Segera hubungi dokter jika kamu mengamati hal-hal berikut pada kepala bayi:
-
Bentuk kepala tetap tidak normal setelah dua minggu kelahiran.
-
Ubun-ubun menonjol atau cekung.
-
Tidak ada tonjolan sama sekali.
-
Terdapat garis tulang keras atau tonjolan pada kepala.
-
Perubahan bentuk alis atau letak mata.
-
Pengembangan lingkar kepala mengalami penurunan kecepatan atau berhenti sama sekali.
3. Diagnosis
Pada setiap pemeriksaan rutin, tenaga kesehatan biasanya akan memeriksa bentuk kepala bayi. Dokter akan mengamati kepala dari berbagai sudut, mengukur lingkar kepalanya, serta menyentuh tulang tengkorak untuk memastikan sambungan tulangnya tidak tertutup terlalu cepat. Jika dokter curiga perubahan bentuk kepala disebabkan oleh kondisi tertentu, pemeriksaan akan dilakukan lebih lanjut, misalnya:
-
Pemeriksaan fisik:Mengusap permukaan rata atau tonjolan untuk memeriksa keberadaanpositional plagiocephaly(Kepala rata akibat posisi tidur). Kondisi ini biasanya diketahui sejak bulan-bulan awal kehidupan, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
-
Pencitraan (imaging): Jika dicurigai adanya craniosynostosis, dokter mungkin menyarankan CT scan. Uji ini paling tepat untuk memastikan apakah jahitan tulang tengkorak telah menutup lebih cepat dari yang seharusnya.
-
Pemeriksaan mata:Uji penglihatan bisa dilakukan untuk mengevaluasi kondisi saraf optik dan mengidentifikasi tekanan di dalam tengkorak (intrakranial), yang sering berkaitan dengancraniosynostosis.
4. Perawatan di rumah
Sebagian besar bayi akan menunjukkan perbaikan bentuk kepala seiring berjalannya waktu. Meskipun demikian, terdapat beberapa metode sederhana yang dapat membantu, khususnya untuk kondisi yang ringan:
-
Mengganti posisi kepala saat sedang tidur.Tidurkan bayi dalam posisi telentang, namun pastikan untuk sering mengganti arah kepala bayi.
-
Sering memindahkan posisi bayi.Jangan biarkan bayi berada terlalu lama di satu tempat, seperti kursi mobil ataustroller.
-
Tummy time.Berikan waktu bagi bayi untuk berbaring miring saat sedang sadar dengan pengawasan. Hal ini membantu mengurangi area yang datar sekaligus memperkuat otot leher dan tubuh.
-
Sering gendong.Menggendong bayi secara lebih sering atau memakai ikat pinggang bayi mampu mengurangi beban pada kepala.
5. Perawatan medis
Jika bentuk kepala tidak segera membaik, dokter mungkin akan menyarankan:
-
Fisioterapi:Membantu mengurangi ketegangan otot leher dan meningkatkan kelenturan gerakan kepala bayi.
-
Helmet therapy:Bayi mungkin memerlukan penggunaan helm khusus untuk membentuk ulang bentuk kepala jika perubahan posisi saja tidak cukup.
-
Operasi:Jarang dilakukan, biasanya hanya bila bentuk tengkorak mengganggu penglihatan, rahang, atau perkembangan otak.
Perubahan bentuk kepala pada bayi merupakan hal yang wajar dan biasanya akan pulih secara alami. Tidak perlu terlalu cemas jika bentuk kepala bayi tampak tidak biasa setelah lahir karena ini adalah bagian dari proses kelahiran yang alami.
Namun, tetaplah waspada. Jika terjadi perubahan yang mencurigakan atau bentuk kepala bayi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter. Memantau bentuk dan perkembangan kepala sejak minggu-minggu awal sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan pada bayi.
Referensi
Kepala Bayi: Apakah Menjadi Kekhawatiran?Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2025.
Perubahan Bentuk Kepala Bayi: Penyebab, Pengobatan, dan Kekhawatiran.Healthline. Diakses pada Oktober 2025.
Perubahan Bentuk Kepala Bayi: Kapan Harus Khawatir.Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025.
Kapan Anak Kecil Diperbolehkan Tidur Miring? 8 Manfaat Mandi Air Susu Ibu untuk Bayi, Ibu Harus Mengetahui! Apa yang Terjadi Jika Bayi Lahir Pada Usia Kehamilan 36 Minggu?