Tema upcycling dalam industri fashion telah menjadi sorotan belakangan ini. Konsep ini melibatkan penggunaan bahan-bahan “sisa” untuk menciptakan produk baru yang bermanfaat.
Dalam perkembangannya, banyak brand seperti Ayano dan Safiya Clothing Line yang dipimpin oleh Mayuko Anantawikrama telah memperkenalkan koleksi-koleksi yang mengusung prinsip upcycling.
Menurut Mayuko, ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan juga refleksi nyata dari kepedulian masyarakat akan keberlanjutan.
Produk-produk upcycling ini tidak hanya memperhatikan aspek lingkungan, tetapi juga fokus pada desain yang menarik dan kualitas yang baik. Dengan menggunakan bahan-bahan yang kreatif dihasilkan dari sisa-sisa material, produk-produk ini memberikan kesan bahwa penggunanya adalah individu yang peduli terhadap lingkungan tanpa mengorbankan gaya dan kualitas.
Menurut Mayuko, memilih produk upcycling juga merupakan kontribusi nyata dalam mengurangi beban limbah bahan yang diperlukan untuk menampung sisa-sisa material.
Saat ini, dengan kemajuan teknologi dan transparansi dalam rantai pasok, konsumen dapat dengan mudah melacak apakah suatu produk benar-benar menggunakan bahan sisa atau sekadar melakukan “greenwashing”.
Oleh karena itu, Mayuko mengajak semua yang peduli terhadap lingkungan untuk memilih produk upcycling sebagai bagian dari usaha bersama dalam menjaga bumi kita.
“Dengan menggunakan produk Up Cycling yang stylish kita sudah mengurangi beban bumi kita tercinta untuk menampung limbah bahan” jelas Mayuko dalam sebuah percakapan ringan.
Dengan demikian, dukungan terhadap produk upcycling tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi lingkungan, tetapi juga merupakan langkah positif dalam membentuk kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam industri fashion.
“Saat ini dengan mudah kita bisa trace back apakah betul seseorang menggunakan bahan “limbah” untuk dikreasikan atau sekedar lip service belaka. Karenanya saya mengajak sahabat sahabat yang peduli lingkungan untuk membeli produk produk Up Cycling dan kita ringankan beban Bumi kita tercinta”, Tutup Mayuko.
