Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha dari PT Pertamina (Persero), kembali menghadirkan program Green Movement UCO untuk mendorong masyarakat mengelola minyak jelantah dengan lebih bijak. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari limbah minyak jelantah, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Dalam program ini, masyarakat bisa menjual minyak jelantah mereka dengan harga Rp6.000 per liter. Tidak hanya itu, para penyetor minyak jelantah juga berpeluang mendapatkan poin tambahan di aplikasi MyPertamina, serta kesempatan untuk memenangkan voucher elektronik senilai Rp25.000 setiap bulannya untuk 50 orang beruntung. Program ini berlangsung mulai dari 21 Desember 2024 hingga 20 Maret 2025, dan akan dievaluasi untuk ekspansi lebih lanjut di masa mendatang.
Untuk ikut serta dalam program ini, masyarakat harus memiliki aplikasi MyPertamina dan melakukan registrasi dengan data diri yang lengkap dan benar, termasuk nama lengkap dan alamat untuk keperluan sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Setelah itu, minyak jelantah harus dibawa ke UCOllect Box yang tersebar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina dan Rumah Sakit IHC. Sebelum memasukkan minyak jelantah ke dalam UCOllect Box, pastikan minyak tersebut sudah bersih dari kotoran atau sisa makanan dan tidak tercampur dengan air atau bahan kimia lainnya.
Cara menyetorkan minyak jelantah juga sangat mudah. Konsumen cukup memindai kode QR yang terdapat di UCOllect Box menggunakan aplikasi MyPertamina, lalu tuangkan minyak jelantah ke dalam kotak penampung. Mesin akan secara otomatis menghitung volume minyak yang dituang dan mengirimkan insentif berupa saldo ke dompet digital di aplikasi UCOllect by Noovoleum. Selain itu, ada juga bonus Rp50.000 melalui UCOllect App untuk penyetoran pertama sebesar 25 liter.
Dengan program ini, Pertamina Patra Niaga berharap dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk berpartisipasi dalam daur ulang minyak jelantah, yang selanjutnya akan diolah menjadi biofuel seperti HVO (hydro treated vegetable oil) dan SAF (sustainable aviation fuel), mendukung industri penerbangan dalam mengurangi emisi. Ini menjadi langkah nyata dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan menjadikan minyak jelantah sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Program ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta membantu dalam upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan membawa dampak positif yang lebih luas.