Banyak orang mungkin menganggap bahwa pendidikan yang tinggi menjamin pekerjaan yang lebih baik. Namun, kenyataannya, hal ini kini tidak lagi berlaku bagi generasi muda di Asia.
Tantangan yang saat ini dihadapi oleh generasi muda Asia adalah kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Memiliki pendidikan tinggi dan lulus dari institusi pendidikan terkemuka tidak menjamin kelancaran menuju masa depan yang cerah.
Ini terjadi pada Cho Sang-hun, warga Seoul, Korea Selatan, yang berusia 25 tahun. Masa depannya saat ini berada di tengah-tengah daftar lowongan pekerjaan yang tak pernah berakhir. Ketidakpastian menghambat pencariannya dalam menentukan jalur karier, seperti yang dialami jutaan pemuda di seluruh Asia.
Choi mengakui telah melewati berbagai rintangan mulai dari lulus dari sekolah bergengsi, menjalani kegiatan ekstrakurikuler yang terus-menerus, hingga serangkaian magang. Namun, ia tetap menyebut dirinyasecond-hand rookie atau pemula yang berpengalaman.
“Generasi orang tua kami bisa dengan mudah memperoleh pekerjaan di perusahaan besar milik konglomerat jika mereka lulus universitas, tanpa memandang apakah mereka memiliki pengalaman sebelumnya atau tidak,” kata Choi, dilaporkan dari halaman.detikcom, Senin (6/10/2025).
Kekesalannya dirasakan oleh banyak pemuda di seluruh Asia, di mana kelelahan yang semakin bertambah, mendorong mereka untuk melakukan perbandingan antar generasi.
Dalam hal ini, janji bahwa usaha keras dan pendidikan yang tinggi menjamin kehidupan yang lebih baik telah kehilangan maknanya.
Di Korea Selatan, muncul istilahgeunyang swim atau baru saja beristirahat, menggambarkan pemuda yang tidak sedang belajar maupun mencari pekerjaan. Di Jepang, terdapatsatori sedaiatau generasi yang terilhami, yang meninggalkan ambisi kekayaan demi kepuasan yang sederhana.
Sedangkan di China, ada tang ping (lying flat(hidup santai), istilah yang umum digunakan oleh generasi yang menolak untuk terlibat dalam persaingan yang sangat ketat. Mengapa hal ini bisa terjadi?
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Lulusan Teknik Komputer dan Ilmu Komputer Mengalami Tingkat Pengangguran Terbesar, Ini Pernyataan Riset Terbaru
Peningkatan Pengangguran Pemuda di Bidang Teknologi Disebabkan oleh Kecanggihan AI, Ketahui Dampaknya
Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Selama Bertahun-tahun Meskipun Menerima Uang Sewa Rp43,8 Juta Setiap BulanBunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk joinkomunitas Squad. Daftar dan klikdi SINI. Gratis!
