Salah satu siswa SMAN di Sampang melahirkan anak saat sedang ujian di kelas. Hal tersebut membuat seluruh sekolah heboh.
Para pendidik tidak menyangka bahwa siswa yang baru masuk ke SMA Negeri Sampang sejak Juli 2023 itu berbadan dua.
Menurut Muhammad Nurchalid, Wakil Kesiswaan di SMAN Sampang, siswa tersebut adalah siswa yang sangat aktif dan selalu hadir di kelas.
Menurut guru penjaskes, siswi itu tetap mengikuti kelas olahraga tanpa terganggu karena kehamilannya.
Memang, tidak ada satu pun dari guru yang menganggap dia hamil. Karena siswi ini gemuk, ciri-ciri fisiknya tidak diketahui,” terangnya.
Dia juga menambahkan, “Kami yang memantau sejumlah siswa di sekolah tidak mengetahui selama anaknya hamil, apalagi orang tua.”
Muhammad Nurchalid, yang mengawasi ujian di kelas, tidak menyaksikan tindakan aneh dari siswa sejak mereka masuk ke dalam ruang kelas hingga menjelang ujian.
Muhammad Nurchalid mengatakan pada Jumat (1/12/2023), “Saya mengawasi di jam ke 2, saat masuk ke ruangan, suasana dan kondisi biasa saja tak ada tanda-tanda.”
Suasananya juga biasa saat token ujian dibagikan kepada siswa.
Segera setelah beberapa menit, ketika para siswa mulai mengerjakan ujian, suasana menjadi ramai.
Saat itu, satu-satunya permintaannya adalah agar siswa fokus mengerjakan ujiannya.
Meskipun demikian, ia mengamati suara tangisan bayi dan menemukan bahwa siswanya telah melahirkan. Siswa lainnya berhamburan keluar ruangan.
Terangnya, “Kondisi yang bersangkutan saat itu duduk dan menggendong bayinya.”
Nurchalid merasa tidak tega setelah melihat darah mengalir di lantai dan mencoba menghubungi guru perempuan untuk mendapatkan pertolongan segera.
Menurutnya, “Kebetulan salah satu guru mengenal baik petugas di Puskesmas Komuning, jadi segera dibawa ke Puskesmas dengan menggunakan mobil ambulan.”
Bayi kemudian dibawa oleh keluarga siswi karena kondisinya sehat saat berada di Puskesmas dan mendapatkan perawatan.
Sempat Kritis
Hamid mengatakan bahwa siswinya itu sempat kritis karena ari-ari bayi tidak keluar, menurut informasi yang dia terima dari Puskesmas.
Dia mengatakan bahwa bayinya perempuan, tetapi siswinya dirujuk ke RSUD Sampang karena kondisinya mengkhawatirkan. Keluarganya juga telah menandatangani.
Setelah kejadian menghebohkan itu, SMA di Kabupaten Sampang Madura itu tetap menjalankan Penilaian Akhir Semester (PAS).
Hal itu dipastikan oleh Kepala Sekolah setempat, Sukardi.