Polisi Teheran menangkap seorang yang disebut agen Mossad, organisasi intelijen Israel.
Yang bersangkutan ditangkap karena dugaan mengirim koordinat sistem pertahanan udara Iran ke badan intelijen asing melalui WhatsApp.
Kemudian video ditayangkan di media, untuk menunjukkan “interogasi seorang agen Mossad” yang mengaku melakukan spionase.
Wajahnya agen yang diinterogasi dikaburkan.
Selanjutnya, kantor berita Iran melaporkan lima orang yang diduga agen badan intelijen Mossad Israel ditahan atas tuduhan mencoreng citra negara secara daring.
“Para tentara bayaran ini berusaha menebar ketakutan di tengah masyarakat dan mencoreng Iran melalui aktivitas mereka yang terencana secara daring,” demikian laporan Tasnim dan ISNA mengutip pernyataan dari Garda Revolusi, Jumat.
Mereka menambahkan bahwa penangkapan tersebut dilakukan di provinsi barat Lorestan.
Iran kemudian mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka memberlakukan pembatasan sementara internet selama konflik berlangsung.
Banyak situs dan aplikasi sejak saat itu setidaknya sebagian tidak dapat diakses.
Israel belum secara resmi menanggapi serangkaian laporan Iran tersebut.
Pejabat Israel yang mengetahui situasi tersebut menyatakan, itu merupakan kampanye sekaligus upaya strategis Teheran menghadapi operasi Israel baru-baru ini.
“Ini adalah propaganda yang dibuat-buat,” kata salah satu sumber Israel seperti dilaporkan Ynet.
“Orang Iran mencoba merekayasa kemenangan intelijen palsu.”
Media lokal Israel juga menyebut Iran sering menangkap orang dan menuduh mereka, tanpa bukti, sebagai mata-mata untuk Israel.
