– Presiden Prabowo Subianto mengangkat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sebagai juru bicara (Jubir) bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, dia menolak klaim yang menyatakan bahwa Hasan Nasbih telah meninggalkan atau dipecat dari posisinya sebagai kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
“Kita semua bekerja bersama-sama, PCO tidak berubah, jadi kami masih diharuskan untuk memberikan bantuan,” ungkap Prasetyo saat menjawab pertanyaan wartawan pada hari Kamis (17/4).
Prasetyo menebalkan bahwa penetapan dirinya sebagai juru bicara presiden tak memerlukan upacara pelantikan khusus. Dia berpendapat, asisten presiden Prabowo diharapkan dapat mengambil peran sebagai juru bicara guna menyampaikan informasi tentang tiap-tiap program pemerintahan.
“Tidak perlu upacara pelantikan, kami semua dituntut untuk berperan sebagai pembicara utamanya jika saya menempati posisi sebagai menteri sekretaris negara dan diminta pula untuk turut serta aktif,” jelas Prasetyo.
Dia berargumen terhadap penetapan dirinya sebagai juru bicara, sebab Hasan Nasbi sering mengeluarkan pernyataan yang keliru. Prasetyo menyampaikan bahwa kebutuhan akan juru bicara pemerintahan adalah untuk meningkatkan pemahaman publik tentang setiap keputusan dengan cara yang lebih sederhana dan dapat diterima oleh masyarakat.
“Tidak begitu, tidak sih, ini hanyalah untuk memperkokoh keputusan kami dan jika ada hal yang belum lengkap, nantinya kita akan perbaiki, pembenahan tersebut dilakukan oleh pemerintah, bahkan bapak presiden dengan jujur mengatakan bahwa apabila ada kesalahan, maka kami sadar akan segera membetulkan,” tutupnya.
