Ketika Anda melihat orang-orang kaya berbelanja di sebuah toko, Anda tahu mereka punya perspektif berbeda.Nyatanya dunia gaya hidup dan kelas sosial sangat beragam. Nah, kebiasaan tertentu dari orang kelas menengah terkadang dapat membuat orang kaya sejati menggeleng-gelengkan kepala.
Dilansir parent from heart, berikut 7 pilihan gaya hidup yang mungkin dianggap norak oleh orang-orang kaya.
- Terlalu banyak logo merek
Saat keluar rumah, pakaian merupakan cara unik untuk mengekspresikan siapa Anda dan apa yang Anda lakukan.
Mereka yang mengenakan brand mahal dari ujung kepala sampai ujung kaki karena mengira akan membuat dirinya terlihat menarik.Namun, orang kaya sering menganggap ini norak karena berlebihan.
- Berlebihan dalam mendekorasi rumah
Pemilik harta cenderung menilai dekorasi rumah yang berlebihan sebagai tidak elegan karena dapat nampak acak-acakan dan kurang pribadi. Mereka justru mendukung suasana ruangan sederhana serta rapi yang mencerminkan karakter mereka sendiri dibandingkan dengan gaya-gaya terkini di buku panduan desain interior.
- Pengeluaran berlebihan untuk mobil
Bila membahas mengenai mobil, sebagian besar kelompok menengah merasa bahwa semakin tinggi harga dan kemewahan sebuah kendaraan, maka akan semakin berkualitas. Pandangan ini dianggap sebagai indikator status sosial serta bukti dari keberhasilan seseorang.
Sebaliknya, para miliarder memandang pentingnya memiliki kendaraan handal dan nyaman yang bisa membawa mereka dari lokasi satu ke tempat lain. Merek atau model tidak terlalu menjadi perhatian bagi mereka; sebaliknya, aspek fungsi serta ketahanannya jauh lebih diutamakan.
- Mengejar diskon
Kelompok kelas menengah biasanya berburu di lorong-lorong penawaran spesial atau bersiap saat ada promosi besar-besaran sebelum mereka belanja. Namun, bagi kalangan yang sudah mapan, tindakan tersebut bisa terlihat sedikit kurang elegan. Karena individu dari golongan ini mengerti bahwa mutu memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jumlah barang.
Mereka cenderung menghabiskan uang untuk benda-benda yang awet dan memiliki kualitas premium meski harganya tinggi, dibandingkan dengan pembelian banyak produk murah yang hanya akan rusak seiring waktu.
- Pembelian yang terlalu banyak menggunakan kartu kredit
Saat berbelanja, kelompok yang berasal dari kalangan menengah cenderung menggunakan kartu kredit, sedangkan mereka yang berada pandang hal itu sebagai tindakan yang kurang elegan.
Orang-orang yang mapan cenderung lebih menyukai pembayaran melalui uang tunai ataupun kartu debit. Mereka sadar bahwa penggunaan kartu kredit seharusnya dilakukan secara bertanggung jawab serta hanya pada saat benar-benar dibutuhkan.
- Melewatkan liburan demi pekerjaan
Banyak anggota kalangan menengah melewatkan cuti atau akhir pekan demi mencari pemasukan ekstra dan meraih promosi dalam karier mereka. Mereka yakin bahwa kerja tanpa henti merupakan jalan menuju kemakmuran. Ironisnya, para kaya melihat metode ini sebagai tindakan yang kurang elegan.
Sebagian besar orang berkecukupan sadar akan kebutuhan keseimbangan. Mereka yakin tentang usaha maksimal namun juga mementingkan periode relaksasi guna menambah vitalitas serta meremajakannya otak mereka.
- Hidup di luar kemampuan
Mungkin ini adalah pilihan gaya hidup yang dilihat sebagai kurang modis bagi kalangan berada yaitu dengan hidup melebihi batas keuangannya. Baik itu membeli properti lebih mahal dari kemampuan finansialnya, menggunakan kendaraan di luar jangkauan ekonominya, atau mengejar cara hidup yang tak sepadan dengan penghasilannya.
Orang yang telah mapan finansial menyadari betapa pentingnya menjalani hidup seiring dengan kemampuan mereka. Mereka yakin akan manfaat dari belanja cerdas, penyimpanan dana secara rutin, serta investasi terencana guna mengembangkan dan merawat hartanya.