Jakarta, IDN Times
– Di hari Sabtu tanggal 3 Mei 2025, harga logam mulia emas yang ditawarkan oleh PT Aneka Tambang (Antam) mengalami penurunan senilai Rp10 ribu per gram menjadi Rp1,902 juta, setelah sebelumnya berada di angka Rp1,912 juta.
Berdasarkan data dari situs
logammulia.com
, harga
buyback
Logam murni milik Antam pun merosot sebesar Rp10 ribu. Harganya menjadi demikian.
buyback
yang terkini untuk emas batangan mencatatkan harga sebesar Rp1,751 juta setiap gramnya.
Harga
buyback
Adalah nilai yang diatur oleh PT Antam sebagai harga pembelian kembali atau tukar ulang emas batangan dari para pelanggan. Sehingga, apabila pemilik logam mulia berminat untuk mengjual kembali emasnya ke Antam, maka mereka akan mendapatkan imbalan sesuai dengan tarif ini.
buyback
tersebut.
1. Nilai emas Antam berdasarkan ukuran yang berbeda
Berikut merupakan harga emas Antam pada tanggal 3 Mei 2025:
- Emas Antam 0.5 gram: HargaRp1,001 juta
- Emas Antam 1 gram:Rp1,902 juta
- Emas Antam 2 gram: Harga Rp3,744 juta
- Emas Antam 3 gram:Rp5,591 juta
- Emas Antam 5 gram: Rp9,285 juta
- Emas Antam 10 gram: Rp18,515 juta
- Emas Antam 25 gram:Rp46,162 juta
- Antam Emas 50 gram: Rp92,245 juta
- Emas Antam 100 gram: Rp184,412 ribu
- Antam Emas 250 gram: Rp460,765 juta
- Emas Antam seberat 500 gram:Rp921,320 juta
- Emas Antam berat 1000 gram: Harga Rp1.842,600 juta
Harga penjualan untuk emas tersebut belum mencakup Pajak Penghasilan (PPh) 22 terkait dengan logam mulia senilai 0,45% bagi para pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan bagi konsumen tanpa NPWP akan dikenakan tarif pajak tambahan yaitu sebesar 0,9%.
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Berdasarkan penasehat keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu pilihan investasi dengan resiko rendah adalah logam mulia atau emas batangan. Akan tetapi, emas pun mempunyai potensi kerugian yang cukup besar akibat pencurian atau hilang, khususnya saat Anda membawanya dalam perjalanan.
“Dengan risikonya yang rendah sebab kenaikan nilainya telah melebihi suku bunga perbankan dan cenderung berfluktuasi tetapi masih cukup likuid. Namun di sisi lain, ia dapat dikelompokkan sebagai investasi dengan risiko tinggi akibat kemudahan untuk hilang atau dicuri. Meskipun dari segi kepraktisan dan mobilitasnya sangat baik, namun hal tersebut membuat aset ini rentan terhadap pencurian,” jelas Andy.
IDN Times
.
Andy menekankan pula untuk memastikan bahwa publik mengerti tentang alat-alat investasi dengan resiko rendah, yang pada gilirannya akan menyediakan hasil balik yang lebih sedikit. Di sisi lain, apabila Anda mencari sarana berinvestasi yang memiliki return lebih besar, hal ini sejalan dengan adanya risiko yang meningkat dan kemungkinan merugi menjadi lebih besar pula.
high risk high return
.
“Risiko yang rendah menandakan bahwa pengembalian juga akan kecil. Oleh karena itu, jangan sampai seseorang salah paham dengan mengira risikonya rendah namun pengembaliannya besar,” ungkap Andy.
3. Metode untuk Mengukur Keuntungan dari Investasi Emas
Metode untuk menentukan laba dari investasi emas adalah dengan mengurangi harga penjualan dari harga pembelian. Sebagai contoh, jika Anda membeli emas ANTAM sehargaRp1,021 juta tiap gram dan menjualnya kembali di harga Rp917ribu tiap gram.
Terdapat perbedaan sebesar Rp104 ribu antara harga jual dan harga beli. Ini berarti Anda perlu menunggu hingga selisih tersebut melampaui harga pembelian untuk mendapatkan laba.
Jika Anda membeli emas senilai Rp1,031 juta di awal hari dan berencana menjualnya pada sore harinya, maka Anda akan mengalami kerugian sebesar Rp104 ribu. Namun, jika Anda membeli emas pada hari ini dengan niat untuk menjualnya kembali dalam waktu lima tahun mendatang, situasinya akan sangat berbeda. Karena alasan tersebutlah emas sering kali dikenal sebagai sarana investasi yang bertahan lama atau jangka panjang.