Jakarta – Aktris terkenal Raline Shah hari ini resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Pelantikan tersebut dilakukan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, pada Senin pagi. Raline Shah diangkat untuk menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, tugas yang diharapkan akan membawa dampak positif pada transformasi digital di Indonesia.
Dalam sambutannya, Meutya Hafid menekankan pentingnya peran Raline dalam memperkuat kemitraan global dan edukasi digital. “Kepada Ibu Raline Shah, kemitraan global tolong dikuatkan, edukasi digital tolong dijalankan,” ujar Meutya, menyoroti kekhawatiran orang tua terhadap anak-anak yang menggunakan internet. Dengan latar belakangnya yang luas di dunia hiburan dan kepeduliannya terhadap isu sosial, Raline diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan generasi muda, serta mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan literasi digital di Indonesia.
Raline Shah sendiri mengakui bahwa tugas yang baru ini adalah sebuah kehormatan dan tantangan besar. “Saya tidak menduga dan tidak ada ambisi atau keinginan apapun masuk ke dalam pemerintahan,” kata Raline saat ditemui usai pelantikan. Ia menyatakan bahwa ia akan tetap menjalani peran sebagai artis sambil membagi waktunya untuk tugas baru ini, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang kemitraan global dan edukasi digital.
Pelantikan ini juga merupakan bagian dari restrukturisasi besar di Kementerian Komunikasi dan Digital, yang sebelumnya dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain Raline Shah, sejumlah pejabat eselon I dan II juga dilantik hari ini, termasuk mantan presenter Fifi Aleyda Yahya sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media. Restrukturisasi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan komunikasi dan teknologi digital di Indonesia.
Dengan pengangkatan Raline Shah sebagai Staf Khusus, Menkomdigi Meutya Hafid menunjukkan langkah inovatif dalam menggabungkan dunia seni dan teknologi untuk kepentingan kemajuan digital nasional. Hal ini juga menandai sebuah era baru di mana figur publik dapat berperan lebih aktif di dalam pemerintahan, terutama dalam mempercepat literasi digital dan memperkuat jaringan global.