SURAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi melakukan inspeksi langsung terhadap keadaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jebres, Kota Surakarta, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
SPPG tersebut adalah salah satu dari 84 SPPG di Jawa Tengah yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Kita lakukan pemeriksaan dan pemeriksaan ulang, hari ini di kawasan Jebres. SPPG ini adalah yang telah menerima SLHS,” ujar Ahmad Luthfi setelah melakukan peninjauan.
Ia menyampaikan, percepatan dalam penerbitan SLHS terus dipercepat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota. Hal ini karena verifikasi SLHS yang dahulu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, kini dapat dilakukan oleh seluruh dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota.
Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat langsung melakukan pemeriksaan mengenai kecukupan lingkungan SPPG. Termasuk pemeriksaan terhadap makanan yang akan diuji di laboratorium dalam jangka waktu 1-10 hari. Selanjutnya memberikan pelatihan kepada karyawan atau personel SPPG mengenai cara mengolah makanan, kandungan gizi, dan hal-hal lainnya.
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak yang terpapar atau keracunan.
“Sudah kita sosialisasikan, dan kita lakukan secara masif di seluruh kabupaten/kota dalam wilayah kami,” katanya.
Selanjutnya, setiap SPPG juga diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari anggota SPPG, perwakilan orang tua siswa, perwakilan anak-anak, kepala sekolah, serta ibu yang sedang hamil dan menyusui.
Dengan demikian, diharapkan terjadi dialog interaktif antara berbagai pihak, sehingga program MBG benar-benar memberikan manfaat kepada penerima.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad Luthfi juga menyatakan bahwa seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota telah diperintahkan untuk mendirikan Posko MBG.
Posko tersebut berperan sebagai tempat pengaduan, pemeriksaan, serta respons darurat saat terjadi kendala.
Posko ini berfungsi sebagai sarana informasi, penetrasi, dan respons cepat jika terjadi sesuatu. Posko diselenggarakan oleh dinas kesehatan, dengan izin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Ini menjadi contoh bagi wilayah kami, di mana posko harus selalu dijaga oleh petugas 24 jam sehari.
Di sisi lain, Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta, Jhoni Prabowo menyampaikan bahwa SPPG Jebres telah beroperasi sejak 13 Januari 2025, dan telah memiliki SLHS sejak Maret 2025. Hingga saat ini, tercatat telah melayani sebanyak 3.308 sasaran. Terdiri dari 3.207 peserta didik di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran 3B yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Selanjutnya, SPPG Jebres terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta dan Puskesmas Jebres dalam melakukan pemeriksaan lingkungan serta laboratorium secara rutin. Termasuk dalam pemeriksaan tersebut adalah hasil produksi seperti makanan, air, maupun peralatan. Pemeriksaan juga dilakukan ketika paket makanan bergizi gratis akan didistribusikan kepada penerima.
“Kami juga selalu melakukan pemeriksaan organoleptik. Jadi melalui penampilan, warna, dan aroma. Bahkan, ahli gizi kami selalu mencicipi masakan yang kami buat. Sampel makanan tersebut juga dapat diuji,” ujarnya. ***