Priangan Insider –
Di tengah riuhnya parfum kekinian dengan sentuhan gourmand, citrus bomb, atau spicy aromatik yang bikin kepala muter, satu tren justru muncul diam-diam tapi kuat: parfum dengan aroma klasik nan menenangkan, yang identik dengan sosok kakek dan nenek.
Yup, kamu gak salah baca. Parfum untuk lansia kini sedang naik daun lagi. Bukan hanya sebagai pilihan personal fragrance para senior, tapi juga sebagai simbol comfort, nostalgia, dan sentuhan elegan yang sulit disaingi oleh parfum modern manapun.
Di dunia yang makin cepat, wangi yang kalem dan membumi ini justru memberikan rasa ‘pulang’ yang dicari banyak orang.
Mengapa Parfum Klasik Kembali Dilirik?
Di balik tren ini, ada satu fakta yang menarik: semakin banyak orang, baik lansia maupun generasi muda, yang mencari ketenangan melalui aroma.
Parfum klasik seperti yang sering dipakai kakek nenek wangi powdery, floral lembut, woody ringan, atau hint rempah tradisional membawa efek relaksasi, nostalgia, bahkan kedekatan emosional.
Aroma seperti lavender, sandalwood, vetiver, heliotrope, dan white musk kembali mendapat spotlight.
Dulu dianggap old-fashioned, kini justru dicintai karena memberi kesan dewasa, hangat, dan grounding.
Banyak cucu mengaku masih ingat persis wangi khas neneknya dari bedak dan parfum klasik yang dipakai setiap hari, seperti aroma mawar lembut atau citrus powdery yang sejuk. Kini, brand-brand parfum pun ikut memanfaatkan momen ini.
Brand Besar & Lokal Ikut Bermain
Beberapa rumah parfum besar seperti Guerlain, Yardley, dan Jo Malone telah lama dikenal dengan produk-produk yang bernuansa klasik.
Namun dalam dua tahun terakhir, brand lokal mulai masuk ke pasar ini dengan cerdik. Mereka meracik kembali aroma tradisional, namun dikemas dengan pendekatan modern: botol elegan, konsentrasi yang tahan lama, dan harga yang lebih terjangkau.
Tren ini juga disambut hangat oleh pasar niche yang mencari parfum dengan vibe “old money” atau “heritage scent” istilah yang merujuk pada aroma yang terlihat timeless, mewah tapi understated.
Jadi jangan heran kalau kamu mulai lihat generasi milenial dan Gen Z pakai parfum yang aromanya mirip dengan milik nenek mereka zaman dulu.
Lebih dari Sekadar Wangi, Tapi Pengalaman Emosional
Yang membuat parfum ini unik adalah kemampuannya menghadirkan emosi. Banyak lansia merasa lebih percaya diri saat memakai parfum, karena selain tampil rapi, mereka merasa lebih nyaman dengan diri sendiri.
Aroma lembut dan bersahaja yang tidak mengganggu indera orang lain juga menjadikan parfum klasik pilihan ideal bagi mereka yang lebih sensitif.
Tak hanya itu, beberapa penelitian dan pengamatan tren menunjukkan bahwa aroma semacam ini membantu menciptakan suasana damai, mengurangi stres, dan meningkatkan mood.
Bahkan, beberapa pengasuh lansia menyebut bahwa pasien demensia lebih responsif terhadap aroma tertentu yang mengingatkan mereka pada masa muda atau aroma rumah.
Hadiah yang Penuh Makna
Di era gift-set modern, parfum kini bukan cuma soal gaya, tapi juga jadi bentuk kasih sayang. Memberikan parfum lembut kepada kakek atau nenek bisa menjadi cara unik untuk menunjukkan perhatian.
Tidak sedikit anak muda yang mulai memilih parfum vintage-style sebagai hadiah ulang tahun, hadiah lebaran, bahkan kado pernikahan emas orang tua mereka.
Dan menariknya, tren ini juga mendorong munculnya produk-produk lokal yang mengusung tema “aroma warisan.”
Misalnya, parfum dengan wangi melati khas Jawa Barat, minyak atsiri sereh dan cendana dari Bali, hingga aroma herbal yang identik dengan jamu dan tradisi rumah nenek di kampung.
Semua dikemas dengan sentuhan modern yang minimalis, tetapi tetap menjaga akar budayanya.
Harga dan Ketersediaan
Soal harga? Parfum jenis ini punya spektrum yang luas. Kamu bisa temukan produk lokal dengan harga di bawah Rp200 ribu, tapi juga ada edisi kolektor atau niche yang harganya bisa menembus Rp1-2 juta per botol, terutama jika bahan bakunya langka atau proses ekstraksinya rumit.
Namun perlu dicatat, harga bukan satu-satunya indikator. Karena dalam dunia parfum klasik, yang paling penting justru adalah keaslian aroma dan bagaimana wangi itu bisa ‘menyentuh’ perasaan. Dan itu, tidak bisa dibeli hanya dengan uang.
Kembali ke Akar, Melangkah ke Depan
Tren parfum kakek nenek bukan sekadar nostalgia, tapi juga refleksi. Di tengah dunia yang serba cepat dan digital, banyak orang yang justru ingin kembali merasakan rasa damai yang familiar.
Aroma yang membumi, menenangkan, dan hangat kini menjadi simbol baru dari elegansi dan ketenangan.
Penulis mencatat bahwa tren ini diprediksi akan terus tumbuh, apalagi karena masyarakat semakin sadar akan peran aroma dalam menciptakan keseimbangan hidup, bukan sekadar gaya.
Jadi, jika kamu sedang mencari wangi yang gak cuma enak tapi juga punya makna, coba deh intip koleksi parfum klasik.
Siapa tahu, justru di sana kamu menemukan wangi yang bikin kamu merasa lebih ‘ada’seperti pelukan nenek, atau senyum tenang kakek di sore hari.
Jika kamu tertarik dengan rekomendasi parfum klasik terbaik untuk orang tua atau lansia, atau ingin tahu aroma mana yang cocok untuk menghadirkan nuansa nostalgia tertentu, tinggal beri tahu saja. Aku siap bantu bikin daftarnya lengkap dengan detail karakter aroma dan harganya. (***)