Olahraga di pusat kebugaran sering dilakukan sebagai cara untuk mengurangi berat badan. Namun, terkadang orang justru melihat angka pada timbangan meningkat. Kejadian ini sering menimbulkan kebingungan, khususnya bagi pemula yang baru memulai rutinitas olahraga. Peningkatan berat badan bisa membuat seseorang meragukan apakah latihan yang dilakukannya sudah benar atau justru salah.
Jadi, apakah kebugaran bisa meningkatkan berat badan? Jawabannya mungkin. Umumnya hal ini terjadi karena tubuh mulai membentuk otot dan mengubah komposisinya, bukan akibat lemak. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi berat badan saat berolahraga agar kamu dapat mengevaluasi kemajuan latihanmu. Mari simak penjelasan lebih lanjut!
Apakah gym dapat meningkatkan berat badan?
Banyak orang merasa kaget meskipun sudah rutin berolahraga, namun angka pada timbangan justru meningkat, bukan menurun. Faktanya, keadaan ini sebenarnya wajar dan sering kali menunjukkan tanda yang baik. Salah satu penyebab utamanya adalah peningkatan massa otot.
Otot memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibanding lemak. Oleh karena itu, meskipun ukurannya lebih kecil, beratnya bisa lebih besar. Jadi, ketika tubuh membentuk otot baru, berat badan dapat meningkat meski jumlah lemak berkurang.
Selain otot, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan setelah berolahraga, seperti penahanan air akibat peradangan otot setelah latihan, perubahan pola makan, atau penyesuaian hormon. Kondisi ini biasanya bersifat sementara. Yang paling penting, jangan hanya fokus pada angka di timbangan. Perhatikan juga perubahan bentuk tubuh serta persentase lemak. Jika tubuh terasa lebih segar, otot menjadi lebih kuat, dan lemak berkurang, maka kenaikan berat badan justru menunjukkan kemajuan yang positif.
Perbedaan antara berat otot dan lemak
Peningkatan berat badan tidak selalu berasal dari lemak. Jika kamu hanya memeriksa dengan menggunakan timbangan biasa, hasilnya bisa salah. Karena timbangan tersebut tidak mampu membedakan antara otot dan lemak, mengandalkan angka yang tertera justru bisa menipu.
Perlu dipahami bahwa otot dan lemak memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh. Lemak berperan sebagai cadangan energi serta mendukung berbagai fungsi tubuh seperti pengaturan kadar gula darah, kolesterol, dan sistem imun. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, lemak dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, serta beberapa jenis kanker.
Sebaliknya, otot bersifat metabolically active,artinya membakar kalori meskipun tubuh sedang beristirahat. Nah, peningkatan massa otot dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, menjaga kekuatan tubuh, serta mencegah kehilangan otot seiring bertambahnya usia.
Cara mengenali apakah kenaikan berat badan disebabkan oleh otot atau lemak
Banyak orang penasaran apakah kenaikan berat badan yang mereka alami setelah berolahraga berasal dari otot atau lemak. Untuk mengetahui hal ini, penting untuk memahami komposisi tubuh, sehingga tidak hanya mengandalkan angka pada timbangan atau BMI (Body Mass Index). BMI hanya memberikan perkiraan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan, tetapi tidak menunjukkan proporsi otot dan lemak dalam tubuh.
Untuk meningkatkan akurasi, kamu dapat menggunakan berbagai metode, mulai dari pemeriksaan medis seperti MRI, DEXA scan, ataubioelectrical impedance, hingga alat komersial yang digunakan untuk mengukur lemakhandheldCara lain yang mudah adalah dengan mengukur lingkar pinggang atau ketebalan lipatan kulit pada bagian tertentu.
Menurut American Council on Exercise(ACE), persentase lemak tubuh yang sehat berada antara 14—24 persen untuk laki-laki dan 21—31 persen untuk perempuan. Dengan memahami perbandingan otot terhadap lemak, kamu dapat lebih akurat mengawasi hasil dari olahraga atau program makan sehat yang sedang dijalani.
Peningkatan berat badan setelah berolahraga sering menimbulkan kebingungan, namun hal ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh mulai membangun otot. Memahami apakah gym dapat meningkatkan berat badan serta perbedaan antara peningkatan otot dan lemak sangat penting untuk mengevaluasi kemajuan latihan. Bagaimana, sudah jelas?
Pertanyaan umum mengenai apakah gym dapat meningkatkan berat badan
1. Apakah kegiatan di gym dapat membantu meningkatkan berat badan?
Ya, kebugaran dapat membantu meningkatkan berat badan jika kamu fokus pada latihan beban dan mengonsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang terbakar.
2. Jenis aktivitas olahraga apa yang efektif dalam meningkatkan berat badan?
Latihan beban seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-upsangat efisien karena memicu perkembangan otot.
3. Apakah diperlukan mengonsumsi protein tambahan saat berolahraga di gym?
Dianjurkan, karena protein berperan dalam membangun dan memperbaiki otot yang berkontribusi pada peningkatan berat badan yang sehat.
4. Berapa lama biasanya perubahan berat badan terlihat?
Hasil mulai terlihat dalam jangka waktu 4—8 minggu, tergantung pada rutinitas latihan, asupan kalori, serta istirahat yang memadai.
5. Apakah olahraga tanpa mengonsumsi makanan berlebihan dapat meningkatkan berat badan?
Tidak. Olahraga tanpa asupan kalori dan protein yang cukup justru dapat membuat tubuh tetap kurus atau bahkan kehilangan massa otot.
Referensi
Kenapa Kamu Mengalami Kenaikan Berat Badan Meskipun Olahraga dan Makan SehatShape. Diakses September 2025.
Perbedaan Berat Otot vs. Berat LemakCleveland Clinic. Diakses September 2025.
Latihan Olahraga dan Menambah Berat Badan: Apa yang Normal?MIIS Weight Loss Institute. Diakses September 2025.
Apakah Kenaikan Berat Badan Bisa Terjadi Saat Latihan Kekuatan?Verywell Fit. Diakses September 2025.
Apakah Diperbolehkan Berolahraga Setiap Hari? Ini Pengaruhnya terhadap Tubuh Apakah Pilates Mampu Membantu Memperbaiki Keseimbangan Postur Tubuh? Kapan Sebaiknya Melakukan Pilates? Ini Saranannya