Jembatan Tertua di Dunia yang Usianya sudah 3.354 Tahun

Jembatan Tertua di Dunia yang Usianya sudah 3.354 Tahun





,


Jakarta



Jembatan
Bermain peranan penting dalam menyambungkan kota-kota dan hingga saat ini juga antar negara, jembatan telah eksis selama ribuan tahun. Dalam versi termudahnya, jembatan dibuat dengan cara menebang pohon atau menggunakan bambu yang dikaitkan bersamasama menjadi satu panjang, kemudian dipasang untuk menautkan dua wilayah darat yang terpisahkan. Namun perkembangan ilmu pengetahuan tentang konstruksi jembatan semakin maju; contohnya adalah adanya bangunan berbentuk jembatan yang umurnya mencapai ribuan tahun tetapi sampai hari ini masih dapat difungsikan.

Jembatan berbentuk busur pendukung, yang dikonstruksi pada masa Periode Mycenaean, terletak di
Zaman Perunggu
Terkira 3.354 tahun yang lalu, dan tetap bertahan hingga hari ini. Menakjubkannya, jembatan tersebut masih dipergunakan oleh pejalan kaki serta kendaraan roda empat hingga saat ini.

Jembatan Arkadiko berada di wilayah Peloponnese,
Yunani
Di dekat jalur modern yang menghubungkan lokasi arkeologis Tiryns dan Epidauros di wilayah Argolis terdapat sebuah jembatan. Jembatan tersebut memiliki panjang 21 meter, lebar 5,6 meter, serta ketinggian 4 meter, diduga konstruksinya dilakukan pada masa sekitar tahun 1330 SM.

Dilansir dari
Greek Reporter
,

Jembatan Arkadiko, yang sering disebut Jembatan Kazarma, menghubungkan kota kuno Epidaurus ke Mycenae.

Jembatan tersebut adalah sebagian dari infrastruktur jalan militernya diantara dua kotaku tertua, menjadi elemen penting dari sistem transportasi Hellenistic yang besar. Strukturnya yang megah serta garis lurus sempurna membuktikan kalau kendaraan beroda penarik kuda bisa lewat dengan lancar. Selain dipergunakan sebagai sarana pengiriman komoditas dari suatu daerah ke wilayah lain, struktur ini juga dimaksimalkan oleh tentara Yunani saat melakukan ekspedisi lintas negeri. Sampai hari-hari kita ini, setelah lebih dari 30 abad lamanya, warga asli masih mempergunakan bangunan tua ini secara aktif.

Yang paling mengundang perhatian dari fitur jembatan ini adalah metode konstruksinya yang dinamakan batu-batu Cyclopean. Pembangunan jembatan tersebut dilakukan tanpa memakai pengikat apapun, layaknya semen atau plester. Malah, keseimbangan serta ketepatan sudut simetri antara balok-balok batu karsts yang diposisikan secara tegak membantu menjaga stabilitas struktur jembatan tersebut.

Beberapa batu besar dibentuk kasar dengan palu, sementara sebagian besar tetap seperti bentuk aslinya. Celah di antara batu-batuan itu juga kadang-kadang diisi dengan bongkahan batu kapur yang lebih kecil.

Jembatan Arkadiko merupakan salah satu dari empat bangunan jembatan berbentuk busur pendukung Mycenaean yang ditemukan di area Arkadiko. Semua ini menunjukkan gaya serta umur yang serupa. Di antara mereka terdapat Jembatan Petrogephyri, yang melewati alirannya dengan jarak 0,62 mil atau kira-kira 1 kilometer ke arah barat daya Jembatan Arkadiko.

Pilihan Editor:
Santorini yang Menakjubkan terancam oleh Industri Wisata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com