, Yogyakarta – Kembaliannya Lebaran 2025 di
Yogyakarta
Masih terlihat kenaikan berarti pada H+7, yaitu hari Senin, 7 April 2025. Menurut catatan dari penghitungan lalu lintas sistem Smart Province Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dikumpulkan oleh Satuan Tugas Operasi Ketupat Progo 2025, tetap terdapat belasan ribu unit kendaraan yang keluar dari wilayah Yogyakarta selama periode tersebut.
libur Lebaran
ini.
Juru Bicara Polda DIY Komisaria Besar Polisi Ihsan menyampaikan bahwa per pukul 10:30 WIB kemarin, jumlah kendaraan yang meninggalkan Yogyakarta mencapai 47.023 unit. Fenomena tersebut sesuai dengan tingkat arus balik yang signifikan menjelang berakhirnya waktu cuti bersama pada liburan Idul Fitri tahun 2025. Masih banyak wisatawan memilih untuk mengeksplorasi Kota Yogyakarta selama periode liburan itu. Berdasarkan pengamatan di beberapa hotel, terutama di area pusat kota, ditemukan cukup banyak mobil parkir dengan plat nomor berasal dari luar wilayah Yogyakarta.
Meski gelombang
arus balik
Hingga minggu ini angkanya tetap tinggi, namun Ihsan menyebut bahwa jumlah tersebut telah turun secara signifikan dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya. Dia menjelaskan, pada hari Minggu, 6 April 2025, diperkirakan ada sekitar 157.852 unit kendaraan yang meninggalkan Yogyakarta. Menurut Ihsan, puncak dari aliran Kendaraan keluar kota tercatat pada tanggal 4 April dengan mencatatkan total 175.107 kendaraan dalam satu harinya. Hal ini disampaikannya kepada publik pada Hari Senin kemarin.
Ketersediaan Kendaraan yang Memasuki Yogyakarta Tetap Besar
Bukan cuma kendaraan yang meninggalkan daerah itu. Banyak pula kendaraan yang kembali ke Yogyakarta saat periode ujung liburan Idulfitri minggu lalu. Di hari senin sendiri, telah dicatat ada sekitar 55.854 buah kendaraan yang memasuki area Yogyakarta. Sebelumnya, arus balik kedalam Yogyakarta mencapai titik maksimum pada tanggal 2 April yaitu tepat dua hari setelah lebaran dengan total angka 166.799 unit kendaraan.
“Bagi arus pulang ini, kami tetap menyiapkan petugas pengamanan di rute-rute penting dan area-area yang rentan terhadap kemacetan, khususnya di batas Kota Yogyakarta serta jalan toll Yogya-Solo,” ungkap Ihsan.
Kapolres Sleman dari Ditlantas AKP Mulyanto menyebutkan bahwa periode terakhir liburan Idul Fitri mengalami penurunan jumlah kendaraan yang melewati area tersebut.
tol Tamanmartani
Kalasan di Sleman, yang merupakan sebagian dari Jalur TOL Yogya-Solo pada seksi Prambanan.
Tol Fungsional Tamanmartani Sementara Ditutup
Pekan lalu, jumlah kendaraan yang melewati Tol Fungsional Tamanmartani diperkirakan sekitar 400 unit per jam. Volume kendaraan yang berkurang tersebut bakal jadi faktor dalam keputusan penutupan akses tol lagi agar proyeksinya bisa dilanjutkan. Awalnya, Tol Fungsional Tamanmartani Kalasan direncanakan baru akan dibuka sampai tanggal 7 April atau hari ini dan ditutup pada pukul 17:00 Waktu Indonesia Barat.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang relevan mengenai (rencana penutupan jalan tol) tersebut dan memperhitungkan aliran lalu lintas yang melewati sana,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyebutkan bahwa sampai dengan H+7, arus lalu lintas di Kota Yogyakarta telah kembali normal seperti biasa.
“Meskipun grafiknya telah mendatar, kita tetap menyusun perencanaan lalu lintas apabila ada kenaikan volume kendaraan, untuk berjaga-jaga atas penextensionan kebijakan WFH (kerja dari mana saja) hingga esok hari (8 April),” jelas Mulyanto.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta masih menegakkan beberapa bentuk hukuman untuk kendaraan yang diketahui melanggar ketentuan lalu lintas selama masa liburan Idulfitri baru saja berlaku. Hal ini disebabkan karena parkir seenaknya dapat menyebabkan kemacetan pada jalanan. Ancaman hukumannya mencakup peringatan kepada sopir supaya mereka menggeser mobil mereka ke tempat lain, serta bisa mendapatkan sticker peringatan dan bahkan pemblokiran ban sebagai konsekuensinya.