OKE FLORES.COM –
Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor kembali menjadi saksi berkumpulnya para pemimpin daerah dari seluruh penjuru Nusantara. Retret Kepala Daerah Gelombang II resmi dimulai, menghadirkan 87 kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam satu forum strategis yang sarat semangat kolaborasi dan transformasi pemerintahan.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa retret ini bukan sekadar pertemuan biasa. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas daerah, memperdalam pemahaman tugas kepala daerah, dan merancang langkah konkret untuk pelayanan publik yang lebih baik.
“Retret ini adalah tempat bagi para pemimpin daerah untuk saling mengenal, membangun jejaring, dan menyatukan visi. Karena pembangunan tak bisa berjalan sendiri-sendiri,” tegas Bima dalam konferensi pers di IPDN, Kamis 19 Juni 2025.
Siapa Saja Pesertanya?
Dari total 93 peserta yang semula terdaftar, 87 hadir mengikuti retret kali ini. Enam lainnya berhalangan karena alasan kesehatan. Para peserta terdiri dari tiga kelompok:
-
Kepala daerah yang sudah dilantik namun belum sempat ikut gelombang pertama.
-
Kepala daerah yang baru selesai menghadapi sengketa Pilkada.
-
Kepala daerah hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Sebelum diberangkatkan ke IPDN, para peserta terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu 21 Juni 2025, dan berkumpul kembali pada Minggu 22 Juni 2025 untuk diberangkatkan menggunakan kereta cepat Whoosh menuju Jatinangor.
Tinggal di Asrama, Tanpa Ajudan, Tanpa Protokol
Retret ini mengusung konsep sederhana namun penuh makna. Para kepala daerah akan tinggal di asrama IPDN, berbagi kamar, dan mengikuti seluruh kegiatan secara bersama-sama tanpa pendamping. Tidak ada ajudan, tidak ada protokol.
“Kami ingin seluruh peserta fokus, mandiri, dan merasa setara. Di sini semua adalah pembelajar,” ujar Bima.
Kegiatan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri pada Senin, 23 Juni 2025, dan berlangsung hingga Kamis malam, 26 Juni 2025.
Apa yang Dibahas?
Materi retret gelombang kedua tetap fokus pada penguatan pemahaman tentang:
- Fungsi dan tugas kepala daerah,
- Sinkronisasi program strategis pusat dan daerah,
- Pencegahan dan pemberantasan korupsi,
- Dan yang tak kalah penting: pembangunan kolaborasi antarwilayah.
Bima menyebutkan, evaluasi dari gelombang pertama menunjukkan hasil yang sangat positif, khususnya dalam membangun kepercayaan dan komunikasi antar kepala daerah.
Bersama Praja IPDN, Bangun Kedekatan Lintas Generasi
Kegiatan ini juga melibatkan praja IPDN sebagai bagian dari proses pembelajaran bersama. Para praja akan tampil dalam pertunjukan seni, ikut berdiskusi, hingga makan siang bersama para kepala daerah di ruang makan kebanggaan IPDN, Menza.
“Ini cara kita membangun kedekatan lintas generasi. Para praja bisa belajar langsung dari para pemimpin daerah, dan sebaliknya,” tutur Bima.
IPDN Dipilih karena Strategis dan Efisien
Pemilihan IPDN sebagai lokasi retret bukan tanpa alasan. Selain fasilitasnya lengkap dan representatif, lokasinya juga strategis karena hanya satu jam dari Jakarta menggunakan kereta cepat.
“Biayanya efisien karena menginap di sini tidak perlu bayar. Dan aksesnya sangat mudah,” tambah Bima.
Sebagai bentuk keterbukaan, Wamendagri juga mengajak awak media untuk meninjau langsung fasilitas-fasilitas yang akan digunakan selama retret, mulai dari ruang kelas, asrama, Menza, hingga kantin yang disediakan bagi wartawan.
Saatnya Pemimpin Daerah Saling Menguatkan
Retret Kepala Daerah Gelombang II adalah langkah nyata membangun tata kelola pemerintahan yang tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Di tengah tantangan zaman, sinergi adalah kunci. Dan lewat forum seperti ini, semangat kolaborasi tak hanya dibicarakan tapi dilatih, dipraktikkan, dan dikuatkan.
Semoga semangat yang terbangun di Jatinangor ini menjadi bara yang menerangi jalan pembangunan di seluruh pelosok negeri.***