Seedbacklink

Badan Pangan Beri Usulan Menu Makan Bergizi Gratis Tak Selalu Nasi

banner 120x600

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan dilakukan diversifikasi pangan dalam program makan bergizi gratis. Hal itu sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan usulan tersebut sudah dibahas dalam focus group discussion (FGD) yang melibatkan berbagai stakeholder.

Ia mencontohkan sumber karbohidrat tidak harus menggunakan beras, tetapi bisa kentang, singkong dan sagu. Sumber karbohidrat katanya bisa disesuaikan dengan lokasi peserta makan bergizi gratis.

“Kalau misal lokasinya di Papua, berkenan enggak nasinya diganti sama sagu? Kemudian di NTT berkenan enggak nasinya diganti bose (nasi jagung)? Di beberapa daerah tertentu berkenan enggak kalau diganti ubi kayu?” kata Arief di Gedung DPR, Senin (26/8).

Tak hanya sumber karbohidrat, sumber protein program makan bergizi gratis katanya juga bisa dilakukan diversifikasi, tidak harus daging merah (red meat) seperti sapi dan kambing. Sumber protein bisa diganti dengan daging putih (white meat) seperti ayam dan ikan.

“Sumber protein, apakah di Indonesia Timur yang banyak ikannya itu harus makan red meat? Kenapa enggak mereka makan ikan kembung, tuna, cakalang, tongkol, sumber protein atau kita bilang white meat,” katanya.

Makan bergizi gratis merupakan program andalan pasangan Prabowo-Gibran sejak masa kampanye. Untuk tahun depan, anggarannya disiapkan Rp71 triliun.

Program ini akan dijalankan oleh Badan Gizi Nasional. Badan itu dibentuk dibentuk Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024 yang diteken pada 15 Agustus.

Namun, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana Jokowi berpesan kepadanya agar badan yang dipimpinnya tidak hanya mengurusi program makan bergizi gratis di pemerintahan mendatang. Jokowi, kata dia, juga ingin Badan Gizi Nasional aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal gaya hidup sehat.

“Beliau inginkan agar Badan Gizi tidak hanya melaksanakan program makan bergizi gratis kepada anak sekolah, tapi lebih luas dari itu, utamanya gaya hidup sehat,” kata Dadan usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8).

Jokowi juga berpesan agar program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp71 triliun tidak tumpang tindih dengan Kementerian Kesehatan. Oleh sebab itu, Dadan harus berkomunikasi dengan kementerian/lembaga terkait perihal program andalan Prabowo-Gibran itu.

“Namun, pada intinya kan program makan bergizi ini akan diberikan kepada 82,9 juta penerima manfaat mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA. Termasuk juga dari sekolah-sekolah keagamaan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *