Menulis cerita horor bukan hanya soal membuat pembaca merinding. Di balik keterampilan menulis kisah menyeramkan, sebenarnya ada potensi besar yang bisa dikembangkan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Jika kamu memiliki imajinasi liar, kemampuan membangun ketegangan, dan gaya bercerita yang memikat, bakatmu itu bisa menjadi pintu menuju penghasilan yang tidak main-main.
Cerita horor memiliki basis penggemar yang loyal dan luas, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dari platform digital hingga media cetak, dari dunia hiburan sampai produk kreatif, genre ini selalu punya tempat khusus di hati publik. Nah, berikut adalah lima peluang bisnis menjanjikan dari kemampuanmu menulis cerita horor dilansir dari
Kindlepreneur.com:
1. Menjadi penulis di platform online
Salah satu peluang paling realistis dan mudah dijangkau adalah menulis cerita horor untuk platform digital seperti Wattpad, Storial, atau Cabaca. Banyak penulis pemula memulai kariernya dari platform ini. Jika ceritamu menarik, kamu bisa mendapatkan kontrak eksklusif atau menjadi penulis berbayar di sana.
Beberapa platform bahkan memberikan sistem monetisasi langsung dari pembaca seperti sistem koin, langganan premium, atau donasi. Selain itu, menulis secara konsisten akan membangun basis pembaca setia yang suatu hari bisa kamu arahkan ke proyek-proyek pribadi seperti self-publishing atau konten eksklusif berbayar. Kuncinya adalah rajin membangun cerita yang original, menegangkan, dan meninggalkan kesan.
2. Menerbitkan buku melalui penerbit atau secara mandiri
Bila kamu punya naskah cerita horor yang cukup panjang dan kuat, kamu bisa menerbitkannya dalam bentuk buku fisik atau e-book. Kamu bisa memilih jalan self-publishing melalui platform seperti Google Books, Gramedia Digital, atau Amazon Kindle. Atau, jika kamu ingin lebih fokus pada konten, kamu bisa mencoba mengirimkan naskah ke penerbit.
Buku horor tetap memiliki pasar tersendiri di Indonesia. Banyak pembaca yang menyukai kisah lokal, urban legend, atau cerita supranatural yang mengangkat budaya Indonesia. Kalau kamu bisa menyisipkan elemen lokal yang relatable, bukumu akan lebih mudah diterima pasar. Kamu juga bisa membuat seri cerita atau antologi untuk membangun merek pribadi sebagai penulis horor.
4. Membuat konten Youtube
Cerita horor juga sangat cocok untuk dikemas dalam format audio-visual. Kamu bisa membuat saluran YouTube atau podcast yang khusus menyajikan cerita-cerita horor karyamu sendiri. Memanfaatkan narasi yang kuat dan pengemasan audio yang mencekam, kamu bisa menarik banyak penonton atau pendengar setia.
Banyak konten kreator horor Indonesia yang berhasil mendapatkan jutaan penonton dari segmen ini. Selain fokus dan konsisten, harus dibarengi dengan kualitas cerita yang bagus maka kamu bisa memperoleh penghasilan dari iklan, endorsement, hingga kerja sama brand. Apalagi, kini banyak orang menyukai konten yang bisa dinikmati sambil melakukan aktivitas lain, dan cerita horor punya daya tarik emosional yang tinggi untuk membuat mereka betah.
4. Menjual hak cipta untuk sebuah film
Cerita horor yang menarik juga menjadi incaran bagi para produser film dan kreator konten visual. Jika ceritamu orisinal dan punya potensi untuk diadaptasi, kamu bisa menawarkan hak ciptanya ke rumah produksi, sineas independen, atau komunitas teater. Kisah horor lokal saat ini sedang naik daun dan banyak rumah produksi mencari cerita-cerita baru untuk dikembangkan.
Tak jarang pula, rumah produksi membuka peluang kolaborasi penulis skenario bagi penulis fiksi horor yang sudah memiliki pengalaman. Kamu bisa bekerja sama untuk mengembangkan naskah film, miniseri YouTube, atau serial pendek. Dari sinilah kamu bisa menjelajahi dunia perfilman dan membuka jalur bisnis yang lebih besar di industri hiburan.
5. Menciptakan produk kreatif bertema horor
Bakat menulis cerita horor juga bisa dikembangkan menjadi berbagai produk kreatif. Kamu bisa membuat zine atau komik pendek yang menceritakan kisah-kisah seram buatanmu. Dengan ilustrasi menarik, produk ini bisa kamu jual secara online maupun di event seperti bazar buku, komunitas kreatif, atau pop-up market.
Kamu juga bisa membuat merchandise bertema horor dari karakter atau cerita ciptaanmu, seperti kaus, stiker, tote bag, hingga poster. Jika ceritamu punya daya tarik kuat dan mudah dikenali, kamu bisa membangun komunitas penggemar sekaligus menciptakan brand horor milikmu sendiri. Ini bukan hanya soal menulis, tapi juga soal bagaimana kamu menghidupkan cerita ke dalam bentuk nyata yang bisa dinikmati orang banyak.
Menulis cerita horor bukan sekadar hobi atau kegiatan iseng. Jika ditekuni dengan serius, keterampilan ini bisa menjelma menjadi berbagai peluang bisnis yang menghasilkan. Dari platform online, penerbitan buku, konten audio-visual, hingga produk kreatif, semuanya bisa dimulai dari satu hal: imajinasi horor yang memikat dan gaya bercerita yang kuat.
