Beberapa waktu terakhir, menyelam semakin populer sebagai aktivitas di bawah air. Banyak orang memilihnya sebagai cara untuk berlibur dan melepas kejenuhan. Sayangnya, seperti yang kita ketahui, menyelam merupakan kegiatan yang memiliki risiko tinggi karena harus beradaptasi dengan lingkungan yang kandungan oksigennya rendah dan tekanan bawah air yang besar.
Meskipun jarang terjadi, menyelam dapat menimbulkan beberapa cedera atau kecelakaan yang berat. Oleh karena itu, persiapan diri sebelum menyelam menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh setiap penyelam. Berikut ini adalah cedera-cedera yang sering terjadi saat menyelam dan perlu kamu ketahui dengan baik.
1. Barotrauma telinga tengah
Cedera jaringan lunak yang disebut barotrauma terjadi akibat perbedaan tekanan antara ruang udara di dalam tubuh dan tekanan lingkungan air. Keadaan ini muncul ketika tekanan air berubah lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri, sehingga memicu respons fisik. Terdapat beberapa jenis barotrauma, seperti barotrauma telinga, paru-paru, saluran pencernaan, atau sinus.
Di antara jenis-jenis tersebut, barotrauma telinga merupakan yang paling sering dilaporkan oleh para penyelam. Keadaan ini terjadi ketika rongga telinga tengah tidak mampu menyesuaikan perubahan tekanan, sehingga menghasilkan perbedaan tekanan di seluruh gendang telinga. Hal ini dapat menyebabkan cedera pada telinga seperti pembengkakan (edema).
Seseorang yang mengalami cedera tekanan memiliki berbagai gejala, tergantung jenisnya. Pada cedera tekanan telinga, gejala yang muncul antara lain:
-
Rasa penuh atau tersumbat di telinga
-
Pusing
-
Masalah pendengaran
-
Mual dan muntah
-
Sakit telinga parah
Cedera paru-paru akibat tekanan kadang-kadang dilaporkan pada penyelam, terutama penyelam yang menyelam dalam air secara bebasscuba diving. Keadaan ini ditandai oleh gejala:
-
Busa berdarah di mulut
-
Hidung berdarah
-
Nyeri dada
-
Batuk
-
Sesak napas (dispnea)
Cedera tekanan pada sistem pencernaan ditandai oleh gejala:
-
Bersendawa
-
Sakit perut
-
Kram
-
Perasaan penuh di perut
-
Perut kembung (kentut)
-
Dalam keadaan yang sangat langka, barotrauma pada saluran pencernaan dapat mengakibatkan luka pada lambung atau usus yang menyebabkan nyeri perut yang hebat.
Trauma sinus akibat tekanan udara ditandai dengan gejala:
-
Hidung berdarah
-
Nyeri wajah
-
Sakit kepala
-
Hidung tersumbat
Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, hentikan aktivitas menyelam dan segera naik ke permukaan secara perlahan. Cari pertolongan medis untuk mengecek kondisi yang terjadi secepat mungkin.
2. Penyakit dekompresi
Penyakit dekompresi merupakan cedera yang terjadi saat menyelam akibat penurunan tekanan air yang terlalu cepat. Ketika seseorang menyelam, tubuh akan menyerap oksigen dan nitrogen dalam jumlah besar. Oksigen digunakan oleh tubuh selama berada di bawah air, sedangkan nitrogen larut dalam aliran darah.
Saat naik ke permukaan, tekanan air di permukaan akan menurun atau berkurang. Jika perubahan ini terjadi secara terlalu cepat, nitrogen tidak memiliki kesempatan untuk ‘dibuang’ dari dalam aliran darah. Akibatnya, nitrogen terpisah dari darah dan menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung di jaringan atau dalam darah.
Bola-bola nitrogen ini yang menjadi penyebab penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah yang normal. Sementara gejalanya, antara lain:
-
Nyeri sendi
-
Pusing
-
Sakit kepala
-
Kesulitan berpikir jernih
-
Kelelahan ekstrem
-
Kesemutan atau mati rasa
-
Kekurangan pada lengan atau kaki
-
Ruam kulit
Seseorang yang menderita penyakit dekompresi saat berenang, gejalanya biasanya muncul antara 1 hingga 24 jam setelah menyelam. Dilansir dari lamanDivers Alert Network(DAN), penyakit dekompresi sering muncul ketika penyelam melebihi batas kedalaman (lebih dari 18 meter) dan durasi penyelaman. LamanCDCjuga menambahkan, kecepatan pendakian (proses naik ke permukaan) juga berpengaruh pada risiko cedera penyelaman ini.
Berikut beberapa faktor tambahan yang juga dapat memicu penyakit dekompresi, yaitu:
-
Mengalami gangguan jantung atau tingkat kebugaran kardiovaskular yang rendah
-
Kehilangan energi, mual akibat mabuk laut, atau kurangnya istirahat tidur
-
Kondisi menyelam yang berat, seperti air yang lebih dingin, arus, pengurangan jangkauan penglihatan, atau gerakan ombak
-
Sakit paru-paru
-
Melakukan penyelaman berulang selama beberapa hari (penyelaman yang dilakukan secara berkala)
-
Bermain di dalam gua atau bangkai kapal di bawah permukaan air
-
Mempunyai persentase lemak tubuh yang tinggi
-
Dehidrasi
-
Menjadi perempuan
-
Lebih dari tiga puluh tahun usianya
3. Luka yang disebabkan oleh organisme laut
Di dasar lautan terdapat ribuan makhluk laut dengan berbagai jenis, bentuk, serta metode perlindungan diri yang berbeda. Secara umum, sebagian besar dari mereka tidak membahayakan. Namun, mereka juga bisa menyerang kapan saja jika merasa terancam.
Beberapa makhluk laut mampu bertahan dengan mengeluarkan racun. Ada yang menyerang atau memakan mangsa, atau memiliki struktur tajam untuk melukai lawannya. Jika penyelam secara tidak sengaja menyentuh atau terkena makhluk tersebut, mereka bisa “menyerang kembali” menggunakan racun atau cara lainnya.
Itulah yang selanjutnya dapat menyebabkan cedera akibat makhluk laut. Cedera di laut ini memiliki berbagai sifat, seperti luka gores, perdarahan, iritasi, rasa gatal, bahkan keracunan (envenomasi). Dalam beberapa situasi, juga bisa terjadi infeksi bakteri laut.
Kegiatan menyelam memang menarik dan mengasyikkan. Terutama untuk melepas stres dalam kehidupan. Meskipun demikian, kamu tetap perlu berhati-hati! Menyelam memang menyenangkan, namun memiliki risiko yang tinggi yang bisa menyebabkan beberapa cedera atau kecelakaan, seperti penyakit dekompresi, barotrauma, hingga keracunan dari makhluk laut. Sebelum melakukan penyelaman, pastikan kamu telah melakukan persiapan yang matang demi menjaga keselamatan.
Referensi
Bermain Menyelam: Penyakit Dekompresi dan Cedera Lain yang Terkait dengan MenyelamCDC. Diakses September 2025
Daftar 3 Penyakit dan Cedera yang Paling Sering Dilaporkan dalam Berenang DivingDAN World. Diakses September 2025
“Decompression Sickness”. Harvard Health Publishing. Diakses September 2025
“Barotrauma”. Cleveland Clinic. Diakses September 2025.
5 Perbedaan Antara Pilates Reformer dan Tower, Sesuaikan dengan Kebutuhanmu Apakah Gym Mampu Meningkatkan Tinggi Badan? Ini Fakta yang Perlu Diketahui Bisakah berenang setelah memasang alat pacu jantung (pacemaker)?