YP Farm Kembali Terpilih Menyediakan Sapi Kurban untuk Presiden Prabowo Subianto, dikirim ke Tebing Tinggi

YP Farm Kembali Terpilih Menyediakan Sapi Kurban untuk Presiden Prabowo Subianto, dikirim ke Tebing Tinggi


PRMEDAN

– Presiden Indonesia Prabowo Subianto sekali lagi menyerahkan ternak kurban Idul Adha 2025nya ke tangan peternak setempat.

Satu ekor sapi kurban presiden yang dikirm ke Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, ternyata berasal dari peternakan milik Suyanto, atau biasa dipanggil Bang Yanto, pemilik Bang YT Farm di Binjai.

Kandang ternak sapi yang terletak di Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat ini merupakan sumber penting bagi hewan qurban Presiden pada tahun ini. Tidak main-main, empat ekor sapi untuk acara tersebut berasal langsung dari peternakan milik Yanto.

Keempat Sapi Presiden Berasal dari Kandang Peternakan Bang YT

Pada hari Selasa, 27 Mei 2025, dalam suatu wawancara, Yanto menyatakan bahwa Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah memesan sapi kurban presiden dari tempat pemeliharaannya. “Surat pesanan baru saja ditanda tangani tadi pagi,” katanya dengan senyum penuh kebanggan.

Sapi yang dikirm ke Tebing Tinggi adalah jenis Simental dan memiliki berat hingga 924 kilogram. Menurut Yanto, dia menjualnya senilai Rp95 juta. Dia merasa sangat bersyukur karena semua sapi yang dimilikinya dipilih menjadi kambing kurban bagi empat daerah kabupaten atau kotamadya yang berbeda oleh presiden.

Sapi Qurban untuk Beberapa Wilayah di Sumatera Utara

Sapi-sapi dari peternakan Bang YT sebelumnya juga diiriskan menuju Kota Binjai, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), dan Kabupaten Pakpak Bharat. Masing-masing sapi tersebut mempunyai tipe unik. Beberapa adalah turunan silangan antara Pegon dengan Brahman, beberapa lagi termasuk ras Limousin dan Simmental.

“Seluruh ternak kita memenuhi berat minimum sebesar 800 kilogram seperti yang ditetapkan oleh Presiden,” terang Yanto. Dia melanjutkan, setiap hewan ternak tersebut dihargai secara variatif:Rp90 juta untuk Humbahas, Rp85 juta untuk Binjai, serta Rp83 juta untuk Pakpak Bharat.

Perubahan Rencana Distribusi Sapi untuk Kendaraan Kurban dari Presiden

Yanto menambahkan pula bahwa pemerintah telah mengubah prosedur distribusi sapi untuk korban kurban presiden di tahun ini. Sebelumnya, tiap provinsi cuma memperoleh satu ekor sapi saja, namun pada Idul Adha 2025 nanti, setiap kabupaten atau kota akan diberi kesempatan mendapat satu ekor sapi tersebut.

“Maka hanya di Sumatera Utara saja, sudah ada 34 ekor sapi yang berasal dari presiden,” jelas Yanto. Menurutnya, keputusan ini memberikan kesempatan luas kepada para peternak lokal untuk berpartisipasi secara aktif dalam program kedaulatan pangan nasional.

Sapi Raksasa Menjadi Unggulan di Peternakan Bang YT

Menurut Yanto, pemilihan sapi kurban untuk presiden dilakukan dengan prosedur yang sangat ketat. Tim petugas dari lembaga berwenang menjalankan serangkaian tes komprehensif, termasuk pengujian darah, cairan ludah, serta sampel tinja ternak. Sapi-sapi yang berhasil melewati tahap penyeleksian ini tidak hanya diharuskan dalam kondisi fisikal yang prima tetapi juga harus memiliki postur tubuh yang besar dan gagah.

Agar dapat mencetak sapi superior, Yanto menegaskan tiga hal pokok: memilih benih yang baik, merawatnya secara ekstra hati-hati, serta memberikan nutrisi terbaik. Menurutnya, jam terbang dalam bidang ini sangat berarti untuk bisa mengenali sifat-sifat dari ternak-ternak yang memiliki daya tahan hingga seribu kilogram.

“Kita belajar dari pengalaman. Jika bijinya berkualitas baik, pemeliharaan sesuai aturan, serta pakan dijaga dengan baik, maka hasilnya tentunya akan memuaskan,” ungkap Yanto.

Petani Lain Diminta Mempromosikan Pengetahuan dan Gairah

Pada kesimpulan pidatonya, Yanto mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo serta pemerintah atas dukungan mereka dalam program ketahanan pangan melalui pembelian sapi untuk korban bencana. Menurutnya, kegiatan ini tak sekadar bertujuan bagi-bagi pada masa Idul Adha, tetapi juga bertujuan merangsang motivasi peternak lokal agar lebih berkembang.

“Makin bersemangatlah kita. Program ini memberikan kesempatan bagi petani susu skala besar seperti kami untuk tumbuh dan berkembang,” katanya.

Bukan hanya itu saja, dia pun mendorong para peternak lainnya supaya bertukar pengetahuan. “Mungkin besok gilirannya ternak milik sahabat-sahabat kita di tempat lain yang akan dipilih jadi hewan kurban bagi presiden,” ujar Yanto penuh harapan. ***