news  

Waspada! 7 Penyakit Berbahaya yang Ditularkan Lalat

Waspada! 7 Penyakit Berbahaya yang Ditularkan Lalat

Sama seperti nyamuk dan kecoak, lalat ada di mana-mana. Hewan bernama ilmiah

Musca domestica

ini sering mengganggu kita saat sedang makan. Karena hidup di tempat yang kotor, tak mengherankan lalat dapat menularkan lebih dari 60 penyakit.

Mau tahu, apa saja penyakit yang disebarkan oleh
lalat
dan seperti apa gejala yang ditimbulkan?

1. Escherichia coli

Lalat rumah diketahui menularkan bakteri

Escherichia coli

(

E. coli

), yang bisa menyebabkan diare, muntah, darah dalam tinja, demam, dan kram perut. Gejalanya muncul sekitar 3-4 hari setelah terinfeksi.

Sebuah penelitian dilakukan di daerah kumuh di Dhaka, Bangladesh. Selama dua bulan, nasi diletakkan di wadah yang terbuka dan tertutup di atas tanah di area dapur. Sudah bisa ditebak, nasi dalam wadah terbuka terkontaminasi

E. coli

karena lalat hinggap di atasnya.

2. Shigella

Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bakteri

Shigella

menyebabkan infeksi yang disebut

shigellosis

. Gejalanya adalah demam, diare (terkadang berdarah), dan kram perut. Biasanya, gejala muncul 1-2 hari setelah terinfeksi.

Berdasarkan penelitian berjudul ”

Houseflies (Musca domestica) as Mechanical Vectors of Shigellosis

” yang dipublikasikan di jurnal

Reviews of Infectious Diseases

, lalat rumah secara alami memiliki ketertarikan pada kotoran manusia. Dan bakteri

Shigella

bisa ditemukan di feses orang yang terinfeksi.

Jika lalat hinggap di makanan manusia dan bakteri

Shigella

tak sengaja tertelan, kemungkinan besar orang itu akan terinfeksi. Selain menghindari lalat, yang bisa kita lakukan adalah sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

3. Antraks

Antraks ialah penyakit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh

Bacillus anthracis

. Gejala terinfeksi antraks adalah timbul lepuh dan bengkak kecil, lalu berubah menjadi tukak yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam dan akan fatal jika tidak diobati.

Menurut sebuah studi, lalat rumah dianggap berpotensi sebagai agen penularan penyakit antraks. Dalam studi ini, lalat dibesarkan di laboratorium dan diberi makan bangkai kelinci yang terinfeksi antraks. Ditemukan spora antraks mampu bereplikasi di dalam usus lalat. Ini menegaskan peran lalat dalam menyebarkan infeksi antraks.

4. Tularemia

Lalat rusa (

Chrysops spp.

) bisa menularkan tularemia. Bakteri penyebab tularemia (

Francisella tularensis

) sangat menular dan bisa masuk ke tubuh manusia melalui mata, mulut, kulit, dan paru-paru.

Tularemia dilaporkan terjadi di sebagian besar negara di belahan bumi utara, meskipun kejadiannya sangat bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dalam kasus yang langka, tularemia bisa menyebabkan kematian!

Gejala tularemia pada sebagian besar kasus adalah sakit kepala, demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, hingga timbul ulkus atau ruam pada kulit.

5. Tifus

Bakteri penyebab demam tifoid atau tifus bisa ditemukan di kaki lalat yang hinggap di kotoran orang yang terinfeksi. Sangat menular, bakteri ini bisa menyebar lewat makanan atau air minum yang telah terkontaminasi.

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri

Salmonella typhi

. Bakteri ini umumnya ditemukan di kotoran orang yang terinfeksi, ditemukan pula di urine, tetapi lebih jarang.

Gejalanya biasanya timbul 1-2 minggu setelah terinfeksi. Ciri-cirinya adalah demam tinggi (39-40°C), sakit kepala, nyeri, sembelit, kehilangan nafsu makan, mual, sakit perut, diare, dan ruam.

6. Kolera

Kolera adalah penyakit diare akut yang bisa membunuh dalam beberapa jam jika tidak ditangani. Para peneliti memperkirakan terdapat 1,3 hingga 4,0 juta kasus dan 21.000 hingga 143.000 kematian akibat kolera di seluruh dunia setiap tahunnya.

Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa mikroba kolera bertahan di permukaan luar lalat selama 5-7 hari. Lalat yang terinfeksi membawa bakteri dalam waktu yang lama dan mencemari makanan.

Setelah menelan air atau makanan yang terkontaminasi, butuh waktu antara 12 jam hingga 5 hari untuk menunjukkan gejala. Diare cair akut dan dehidrasi parah adalah gejala pada sebagian besar kasus.

7. Konjungtivitis

Terakhir, lalat bisa menyebarkan konjungtivitis. Ini adalah peradangan atau pembengkakan konjungtiva (jaringan transparan tipis yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata).

Bisa dibilang, ini adalah penyakit mata yang sangat umum dan menyebar dengan cepat. Gejalanya mulai dari mata gatal, bengkak, dan berubah menjadi merah muda.

Lalat rumah kecil (

Hippelates spp.

) dengan panjang 1/16 hingga 1/8 inci bisa menyebabkan konjungtivitis bakteri akut.

Dokter bisa meresepkan antibiotik topikal untuk mengurangi penularan. Jika ada peradangan, kombinasi antibiotik-kortikosteroid adalah pengobatan mungkin diresepkan oleh dokter.

Cara lalat menyebarkan penyakit

Lalat lahir di dalam sumber makanan. Contohnya, lalat rumah bertelur di tempat sampah atau kotoran hewan. Telur-telur tersebut menetas menjadi belatung yang memakan materi di sekitarnya. Setelah itu, belatung berkembang menjadi kepompong, yang mana mereka menjalani transisi akhir menjadi lalat dewasa bersayap.

Setelah keluar dari kepompong, lalat dewasa melanjutkan pencarian makanan. Mereka menyukai sumber makanan yang lembap dan membusuk (yang secara alami dipenuhi bakteri), banyak di antaranya berbahaya bagi manusia. Saat makan, lalat akan memuntahkan sebagian isi lambungnya ke atas makanan; asam lambungnya akan mencerna makanan tersebut, lalu lalat menyerap cairannya kembali.

Karena lalat mengonsumsi sampah, kotoran, dan bahan-bahan penuh bakteri lainnya (dan karena mereka memuntahkan isi lambung di atas permukaan yang sering disentuh manusia), serangga bersayap ini dapat menularkan lebih dari 60 jenis penyakit serius, termasuk yang disebutkan di atas.

Duh! Lalat Utuh Bersarang di Usus Besar Pria Ini
Disebarkan lewat Nyamuk, Apa Itu Virus Oropouche?


Referensi

Yrja Lisa Lindeberg et al., “Can Escherichia Coli Fly? The Role of Flies as Transmitters of E. Coli to Food in an Urban Slum in Bangladesh,”

Tropical Medicine & International Health

23, no. 1 (November 9, 2017): 2–9,
https://doi.org/10.1111/tmi.13003
.

“About

Shigella

Infection.” Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Juli 2025.

Antonio Fasanella et al., “Evaluation of the House Fly Musca Domestica as a Mechanical Vector for an Anthrax,”

PLoS ONE

5, no. 8 (August 17, 2010): e12219,
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0012219
.

“About Tularemia.” Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Juli 2025.


WHO Guidelines on Tularaemia – Epidemic and Pandemic Alert and Response

. Diakses Juli 2025.

“Tularemia.”

National Organization for Rare Disorders.

Diakses Juli 2025.

“Typhoid Fever.”

National Health Service.

Diakses Juli 2025.

“Cholera.”

World Health Organization.

Diakses Juli 2025.

Kotenok IaF, Chicherin IuV. [Houseflies (M. domestica L.) as transmitters of the agent of cholera].

Zhurnal Mikrobiologii, Epidemiologii i Immunobiologii.

1977 Dec(12):23-27. PMID: 602541.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com