,
Jakarta
– Dalam beberapa waktu terakhir, fenomena perubahan air sungai terjadi di sejumlah daerah. Sungai Citarum di Karawang mendadak biru kehijauan, Sungai Silayar di Cirebon memerah seperti darah, dan aliran Sungai Citeureup di Bogor juga dilaporkan mengalami hal serupa. Perubahan warna ini bukan gejala alamiah, melainkan dampak
pencemaran sungai
dari limbah tekstil.
Berikut ini adalah berbagai penyebab perubahan warna sungai-sungai tersebut.
Sungai Citarum
Perubahan warna air
Sungai Citarum
di Karawang menjadi biru kehijauan pada Sabtu, 21 Juni 2025, memicu langkah cepat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat. Kepala DLHK Karawang, Iwan Ridwan, mengatakan pihaknya segera melakukan inspeksi mendadak ke salah satu pabrik kertas yang beroperasi di sekitar aliran sungai tersebut.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Hasil pemeriksaan menunjukkan perubahan warna air terjadi saat perusahaan tengah memproduksi kertas berwarna biru. Limbah dari proses produksi itu sebenarnya sudah melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL), namun sistem yang ada belum mampu sepenuhnya mengurai pigmen warna. Akibatnya, air buangan masih mengandung warna biru ketika mengalir ke Sungai Citarum.
Sebagai tindak lanjut, DLHK Karawang menjatuhkan sanksi teguran kepada perusahaan. Sementara keputusan mengenai sanksi lanjutan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.
Sungai Silayar
Dilansir dari
Antara, Selasa, 20 Mei 2025,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim ke Sungai Silayar untuk menyelidiki penyebab perubahan warna tersebut. “Tim DLH sudah turun. Diduga adanya buangan bekas celupan atau sablonan kain,” ujar Iwan saat dikonfirmasi, Selasa, 20 Mei 2025.
Meski dugaan awal mengarah ke limbah tekstil, Iwan menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Pihaknya kini tengah mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan sumber pencemaran.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Namun informasi dari pemerintah desa setempat menyebutkan bahwa di sekitar sungai tidak ditemukan aktivitas usaha sablon maupun pewarnaan kain.
“Info dari pemerintah desa setempat di sekitar lokasi tidak ada kegiatan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut,” katanya.
Kepala Desa Kecomberan, Mastur Hidayat, membenarkan adanya perubahan warna air sungai tersebut. Ia menyebut kejadian berlangsung sekitar pukul 13.30 dan hanya terjadi selama beberapa menit.
“Air Sungai Silayar memang sempat berubah menjadi warna merah. Kejadiannya berlangsung singkat, tapi warnanya sangat pekat dan merata di seluruh aliran,” ujarnya.
Pencemaran sungai yang aliran airnya berubah warna menjadi oranye akibat limbah industri di Kampung Bojong Engsel, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Jawa Barat, 19 Mei 2025. Antara/M Fikri Setiawan