Pengoperasian RDF Plant Rorotan Dapat Persetujuan Warga Jakarta Garden City
Pengoperasian fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, yang berada di Jakarta Utara, akhirnya mendapatkan persetujuan dari warga Jakarta Garden City (JGC). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama perwakilan warga JGC melakukan inspeksi langsung ke lokasi RDF Plant pada Senin (14/7). Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa pengoperasian fasilitas tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan masyarakat.
Ketua RT 18/14 Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, menyampaikan apresiasinya terhadap respons DLH DKI Jakarta yang telah merespons aspirasi warga. Ia mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga komunikasi terbuka dengan masyarakat.
“Tadi kita sudah mendapatkan paparan dan keliling plant, banyak hal yang sudah dilakukan perbaikan. Mudah-mudahan dengan apa yang sudah dipersiapkan ini berjalan sesuai dengan rencana,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa ada tiga harapan utama warga terhadap pengoperasian RDF Rorotan. Pertama, tidak ada dampak kesehatan akibat asap dan bau. Kedua, tidak menurunkan nilai ekonomi properti sekitar. Ketiga, adanya keterbukaan informasi dan monitoring bersama.
“Kami dukung pengoperasian RDF ini, apabila ini bermanfaat untuk masyarakat banyak dan kita juga butuh tempat untuk pengelolaan sampah. Kami harap pengoperasian kali ini bisa berjalan dengan baik,” tambah Wahyu.
Selain itu, warga juga meminta adanya edukasi lingkungan agar mereka bisa berpartisipasi aktif dalam proses pemilahan sampah dari rumah. Mereka sepakat untuk mengadakan sosialisasi kepada warga di wilayah mereka, sehingga sampah yang akan datang ke RDF benar-benar sudah dipilah sejak awal.
Peningkatan Teknologi untuk Minimalkan Polusi
Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko, menyebutkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan standar pengendalian lingkungan di RDF Rorotan. Pertemuan dengan warga menjadi langkah penting untuk menjaga komunikasi terbuka dan membangun kepercayaan.
“Warga mengapresiasi peningkatan yang telah dilakukan di RDF Plant ini. Mereka juga minta komitmen Pemprov DKI Jakarta tetap dijaga. Sejauh ini mereka mendukung RDF ini selama dampak negatif bisa dimitigasi,” tuturnya.
Agung memaparkan berbagai peningkatan teknologi yang telah diterapkan untuk meminimalkan polusi. Mulai dari penambahan alat pengendali emisi seperti Bag Filter, WESP, Wet Scrubber, Carbon Active, hingga CEMS. Untuk mengatasi bau, telah ditambahkan unit Deodorizer di berbagai area penting RDF.
“Kami juga lakukan Peningkatan pengendalian kebauan, dengan menambahkan tiga unit Deodorizer, sekarang menjadi empat unit di area proses, gudang produk, dan residu,” tambahnya.
Tahapan Pengoperasian RDF Rorotan
Pengoperasian RDF Rorotan akan dilakukan secara bertahap. Pada Juli ini dimulai dengan uji coba 50 ton sampah kering per hari dari TPS 3R, lalu dilanjutkan pada Agustus dengan kapasitas 150-500 ton sampah baru per hari. Operasi optimalnya ditargetkan pada September dengan volume bertahap hingga 2.500 ton per hari.
“Uji coba ini masih terus kita lakukan secara bertahap, jadi tidak langsung dengan kapasitas besar. Setiap uji coba kita lakukan evaluasi, kita ingin pastikan RDF ini berjalan optimal dan sempurna,” imbuh Agung.