KABAR SINGAPARNA – Malam yang gelap pada hari Minggu, 3 Agustus 2025, akan sulit dilupakan oleh penduduk Desa Cikunten, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Hujan lebat yang terus-menerus menyebabkan Sungai Sosopan meluap, membawa serta longsoran tanah yang menyerang rumah-rumah warga. Beberapa keluarga kini harus meninggalkan rumah mereka, mengungsi meninggalkan sisa-sisa bangunan tempat tinggal mereka.
Agus (52), salah satu korban, tidak mampu menyembunyikan rasa sedihnya. Rumahnya di bagian belakang hancur total akibat longsor sekitar pukul 23.00 WIB, hanya satu jam setelah banjir dari meluapnya sungai menggenangi rumah-rumah warga.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Karena kerusakan tersebut, saya bersama keluarga terpaksa pindah ke rumah kerabat sementara waktu sambil mengangkut barang-barang ke lokasi yang lebih aman,” kata Agus, Senin 4 Agustus 2025.
Tidak hanya rumah Agus, rumah tetangganya, Ai, juga mengalami kerusakan berat akibat longsoran tanah yang sama. Kedua keluarga ini kini tidak dapat lagi tinggal di rumah mereka karena dinilai tidak aman.
Agus menyatakan bahwa bencana kali ini merupakan yang paling buruk yang pernah ia alami. “Ini yang paling parah, sebelumnya pernah terjadi banjir, tapi yang ini lebih besar,” katanya, sambil membandingkannya dengan kejadian serupa di masa lalu.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Senin (4/8/2025) siang, wilayah bencana mulai stabil. Penduduk terlihat bekerja sama mengangkut barang berharga dan membersihkan sisa lumpur di dalam rumah mereka. Di sisi lain, pemerintah desa setempat segera melakukan pendataan kerusakan serta memberikan dukungan kepada warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara.
Meskipun kondisi telah membaik, masyarakat tetap waspada di Desa Cikunten. Ancaman hujan berikutnya masih ada, yang dapat menyebabkan tanah longsor tambahan dan memperburuk situasi. Warga berharap bantuan segera datang agar mereka dapat memulihkan kembali kehidupan setelah mengalami bencana alam yang tidak terduga ini. ***