, Ende– Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) IX/Udayana, Letkol Inf Amir Syarifudin, mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh oleh foto-foto luka yang diduga milik Prada Lucky Namo yang beredar di media sosial. Ia menegaskan, keaslian gambar tersebut belum bisa dipastikan dan akan menjadi bagian dari proses penyelidikan resmi.
“Foto-foto tersebut berasal dari mana saja kita tidak tahu. Sebenarnya dokumen itu adalah dokumen dari tim investigasi. Karena itu tidak beredar, yang bisa beredar adalah dari mana saja kita tidak tahu,” kata Amir di Ende, Jumat, 8 Agustus 2025.
Ia menegaskan, pihaknya tidak mengetahui siapa sebenarnya yang telah membagikan foto-foto tersebut. Menurutnya, kebenarannya hanya bisa dijawab setelah tim investigasi menyelesaikan tugasnya.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Maka nanti kita lihat dokumen atau foto yang beredar itu siapa yang menyebarkannya dan apa kapasitasnya, apakah benar foto tersebut adalah milik orang yang bersangkutan, apakah bisa yakin bahwa itu foto yang dimaksud? Yakin tidak?” tanyanya.
“Apakah yakin itu foto yang bersangkutan? Karena sekarang ini teknologi sudah canggih, seseorang bisa saja mengedit, mengunggah, atau mencampurinya,” tambahnya.
Menurut Amir, pihak TNI kini telah membentuk tim penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian Prada Lucky Namo, anggota TNI yang diperkirakan meninggal akibat kekerasan dari atasannya. Saat ini, sekitar 20 orang telah diwawancara oleh Subdetasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende.
“Itu hanya diminta keterangan. Keputusan akhirnya tetap mengacu pada proses yang berlaku dari tim investigasi,” katanya.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ia juga merespons informasi yang beredar di masyarakat terkait empat anggota yang disebut telah ditahan.
“Jika di masyarakat sudah beredar informasi bahwa empat tersangka telah ditahan dan diperiksa, apakah itu benar? Hal ini bisa menjadi berita yang menyesatkan,” tanyanya.
Amir menganggap, data tersebut belum pasti akurat dan berisiko menyesatkan jika belum diumumkan oleh tim penyelidik yang sah.
“Nanti kita lihat. Kita akan bertanya kembali kepada empat orang tersebut mengenai posisinya, apakah dia dalam tahanan untuk menjaga atau memang dia yang diduga. Namun kembali lagi kita menghormati proses penyelidikan yang sedang berlangsung,” katanya.
Mengenai luka-luka pada tubuh Prada Lucky Namo, Amir memastikan hal tersebut akan terungkap setelah tim investigasi menyelesaikan tugasnya.
“Semakin banyak bukti yang kita peroleh, semakin dekat kita pada kebenaran. Bukti-bukti tersebut akan saling dibandingkan. Selanjutnya kita akan melihat mana yang benar dan mana yang salah,” katanya.
Ia juga meminta media dan jurnalis untuk berperan sebagai penenang masyarakat dengan menyampaikan data yang benar dan diverifikasi.
“Saya berharap rekan-rekan nanti yang menyebarkan informasi tersebut sebelum disampaikan oleh tim investigasi yang ditunjuk, bisa menimbulkan kesalahpahaman,” tambahnya.
Diketahui Prada Lucky Namo sebelumnya dilaporkan meninggal pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, diduga akibat dihukum oleh para senior.
Kasus ini mendapat perhatian masyarakat setelah muncul dugaan kekerasan dan beredarnya gambar luka yang dikaitkan dengan korban melalui media sosial. Saat ini, penyelidikan oleh TNI masih berlangsung.