Visi ‘Jabar Isitimewa’ Berguncang! KDM Siap Terapkan Waktu Belajar dan Jam Malam bagi Pelajar

Visi ‘Jabar Isitimewa’ Berguncang! KDM Siap Terapkan Waktu Belajar dan Jam Malam bagi Pelajar
Gubernur dki jakarta anies baswedan


PR GARUT-

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau dikenal sebagai Kang Dedi Mulyadi, lagi-lagi menarik perhatian masyarakat dengan ide-idenya yang maju dalam bidang pendidikan bagi wilayahnya. Melalui postingan videonya pada akun Instagram pribadi @dedimulyadi71 pada hari Kamis, 29 Mei 2025, dia memaparkan saran supaya semua sekolah di Jawa Barat beroperasi sampai hari Jumat saja.

Saya berencana mengundang para kepala daerah, bupati serta walikota, agar sepakat dengan kebijakan bahwa sekolah hanya sampai hari Jumat. Sedangkan Sabtu menjadi hari libur,
ucap Dedi.

Ide ini tidak datang tanpa alasan. Ketika menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi sebelumnya telah mengimplementasikan aturan yang mirip dengan waktu masuk sekolah diatur mulai pukul 06:00 Waktu Indonesia Barat.
Ngga papa kalau belajarnya dimulai jam 6 pagi, asalkan hari Sabtu bebas ya. Kesepakan?
katanya dalam video itu.

Dedi mengatakan bahwa pada saat ini tingkatan SMA di Jawa Barat telah beralih ke model pendidikan lima hari seminggu. Sedangkan bagi level SMP, sebagian besar tetap berada dalam skema yang mencakup sampai dengan hari Sabtu. Dia menegaskan pentingnya penyamaan jam pelajaran guna meningkatkan efisiensi serta menjaga keseimbangan kehidupan para murid.


Mulai Dari Jam Keberangkatan Awal Hari Hingga Akhir Malam Para Murid

Konsep ini tampak seperti kelanjutan dari kebijakan sebelumnya yang mendapat banyak pembicaraan: penegakan jam malam untuk para siswa. Lewat Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 51/PA.03/DISDIK, dikeluarkan tanggal 23 Mei 2025, Dedi dengan resmi mengatur batas waktu aktivitas di luar rumah bagi peserta didik antara pukul 21.00 sampai 04.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).

Pembatasan ini mencakup seluruh siswa dari jenjang dasar sampai pendidikan menengah dan khusus, dengan pengecualian pada beberapa kasus spesifik misalnya ikut serta dalam acara resmi sekolah, aktivitas keagamaan yang telah diberitahu kepada orangtua, saat sedang bersama orangtua, atau di tengah situasi darurat.

Kebijakan ini adalah sebagian dari proyek pengembangan karakter “Generasi Pancawaluya Jawa Barat Luar Biasa,” yaitu anak muda yang Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (tepat), Pinter (pintar), dan Singer (ahli).


Apakah peraturan untuk mata pelajaran ini merupakan bagian dari visi Jabar Istimewa?

Sebagaimana telah disebutkan, langkah-langkah revolusioner dalam visi dan misi Gubernur Dedi Mulyadi serta Wakil Gubernur Erwan Setiawan untuk menciptakan “Jabar Istimewa” terdapat pada program “9 Langkah Memajukan Jabar”. Di bawah ini adalah poin-poin utama yang termasuk di dalamnya:

* Lèngkah Kahiji

Fasilitas di kampung lengkap dengan listrik 100%, perumahan untuk masyarakat umum, dan sistem kebersihan yang baik tanpa adanya buang air besar sembarangan.

* Lèngkah Kadua

Sistem irigasi pertanian, budidaya organik, serta penggunaan tenaga surya pada lahan tadah hujan.

* Lèngkah Katilu

Pendidikan berbasis karakter: kelas yang adil untuk semua, sistem asrama di 10 SMK, dan beasiswa dari jenjang D1 hingga S3.

* Lèngkah Kaopat

Peluang pekerjaan baru akan muncul melalui invesatsi dalam bidang industri, pariwisata, serta ekonomi kreatif.

* Lèngkah Kalima

Peningkatan fasilitas di RSUD dan memberikan beasiswa untuk dokter spesialis berdasarkan keperluan wilayah.

* Lèngkah Kagenep

Pengelolaan masalah stunting melalui peran kader PKK dan Pos KB, serta pemberdayaan obat dari bahan alami.

* Lèngkah Katujuh

Restorasi ekosistem: penanaman ulang hutan, pemulihan sumber air, desa tradisional terfokus pada CATCHMENT AREA.

* Lèngkah Kadalapan

Manajemen limbah secara mandiri di tingkat RW, serta pengembangan PLTS.

* Lèngkah Kasalapan

Kepentingan pegawai pemerintah desa serta perubahan sistem administratif yang bertumpu pada aspek lingkungan.

KDM tampaknya memiliki harapan bahwa ide-ide revolusionernya akan mendapatkan dukungan lengkap dari kabupaten-kabupaten dan kota-kota di Jawa Barat. Dia berharap ada kolaborasi antar sektoral untuk mewujudkan generasi masa depan yang sehat, bijaksana, dan kuat.

Jika kita dapat membuat keputusan yang menguntungkan generasi mendatang, mengapa kita tidak memperjuangkan hal tersebut bersama-sama?
pungkasnya.

Pertanyaannya, apakah semua kabupaten dan kota di Jabar akan menanggapi undangan dari si gubernur tersebut dengan menghentikan kegiatan belajar pada hari Jumat dan melindungi pemuda mereka dengan membatasi aktivitas malam? ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com