Program Magang Berdampak dan IEP: Persiapan Karier yang Terintegrasi dengan Dunia Industri
Dunia kerja saat ini semakin menuntut lulusan perguruan tinggi tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pengalaman praktis di lapangan. Untuk menjawab tantangan ini, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai kampus digital bisnis terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan pendidikan yang relevan dan berdampak nyata. Salah satu inisiatif utama yang dijalankan adalah program Magang Berdampak dan Internship Experience Program (IEP), yang dikenal dengan skema 3+1.
Program Magang Berdampak menjadi bagian penting dari upaya UNM untuk mendekatkan kampus dengan dunia industri. Mahasiswa dari berbagai program studi seperti Sistem Informasi, Informatika, Sains Data, Manajemen, dan Bisnis Digital didorong untuk terjun langsung ke perusahaan teknologi, startup, lembaga pemerintahan, maupun UMKM. Mereka tidak hanya sekadar menjadi “anak magang”, tetapi aktif terlibat dalam proyek-proyek nyata dan memberikan kontribusi langsung terhadap proses kerja di lapangan.
Nurmalasari, Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) UNM, menjelaskan bahwa program ini merupakan strategi konkret kampus dalam mencetak lulusan yang siap bersaing secara profesional. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga mampu beradaptasi dengan dinamika industri,” ujarnya. Menurutnya, melalui Magang Berdampak, mahasiswa belajar bagaimana ilmu yang didapat di kampus bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan nyata. “Ini adalah proses belajar yang paling autentik.”
Selain itu, UNM telah mengembangkan program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1. Program ini memberi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menjalani tiga tahun studi di kampus dan satu tahun magang profesional di perusahaan mitra. “Skema 3+1 ini sangat strategis. Di tahun keempat, mahasiswa mendapatkan pengalaman magang di perusahaan nasional maupun multinasional. Ini bukan hanya menambah jam terbang mereka di dunia profesional, juga memperluas jejaring dan membuka peluang karier setelah lulus,” tambah Nurmalasari.
Dengan pendekatan ini, UNM meyakini lulusan tidak hanya siap masuk ke dunia kerja, tetapi juga mampu membawa perubahan. Program magang yang terintegrasi ke dalam kurikulum, dukungan dosen pembimbing, serta kolaborasi dengan dunia industri menjadi pilar kuat bagi mahasiswa berkembang menjadi talenta digital dan bisnis yang unggul.
UNM terus menunjukkan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga ruang aktualisasi diri dan persiapan karier. Melalui Magang Berdampak dan IEP (3+1), mahasiswa UNM dibentuk untuk menjadi solusi bagi masa depan industri dan masyarakat. Dengan program-program ini, UNM tidak hanya memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berkembang, tetapi juga memastikan bahwa lulusannya siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis.