– Sebuah kampung kecil di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, mencuri perhatian karena keunikan profesi warganya.
Kampung ini dijuluki “Kampung Cabut Duri” karena sekitar 80 persen penduduknya menggantungkan hidup dari pekerjaan mencabut duri ikan bandeng pekerjaan yang tidak hanya menuntut ketelitian tinggi, tetapi juga menjadi sumber penghidupan ratusan kepala keluarga.
Setiap pagi, para ibu rumah tangga di kampung ini mulai bekerja. Mereka dengan cekatan mencabut satu per satu duri dari ikan bandeng yang datang dari berbagai daerah tidak hanya dari Sidoarjo, tapi juga dari luar kota seperti Lamongan dan Gresik.
Keahlian mereka telah terbukti, menjadikan kampung ini sebagai salah satu pusat penyedia jasa cabut duri terbesar di kawasan.
Satu rumah di kampung ini bahkan bisa mempekerjakan lima hingga enam orang. Tak hanya ibu-ibu dari Desa Kalanganyar, pekerja juga datang dari desa-desa tetangga, menunjukkan peran penting kampung ini dalam menyerap tenaga kerja lokal dan menopang ekonomi mikro.
Setiap harinya para pekerja bisa menghasilkan upah mulai dari Rp. 100.000 hingga Rp. 150.000 tergantung dari banyaknya ikan bandeng yang mereka bersihkan.
Di balik geliat ekonomi tersebut, Kampung Cabut Duri sempat menghadapi masalah serius: limbah cucian ikan. Bau menyengat dan air kotor menjadi persoalan lingkungan yang tak terhindarkan dari aktivitas harian warga.
Namun situasi itu kini berubah drastis. Berkat bantuan dari Pertamina AFT Juanda, kampung ini kini memiliki IPAL Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah yang mampu mengolah limbah cair hingga ratusan ribu liter setiap tahunnya.
Instalasi ini tidak hanya mengatasi pencemaran, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara masyarakat, industri, dan pemerintah dalam menciptakan kampung yang lebih layak huni.
Kampung Cabut Duri kini mencerminkan wajah ekonomi kreatif khas Sidoarjo yang tidak hanya mengandalkan kekayaan sumber daya alam, tapi juga keterampilan warganya. Keberadaan IPAL Komunal menegaskan bahwa produktivitas tinggi bisa selaras dengan kepedulian lingkungan.
Desa Kalanganyar membuktikan bahwa pendekatan berbasis kearifan lokal bisa menciptakan solusi sosial, ekonomi, sekaligus lingkungan. Dengan modal semangat gotong royong dan dukungan teknologi sederhana, kampung ini kini menjadi model inspiratif bagi pemberdayaan masyarakat perdesaan.***
steam mobile authenticator