Trump Lawan Rencana Israel Bunuh Pemimpin Utama Iran, Dorong Dekeskalasi

Trump Lawan Rencana Israel Bunuh Pemimpin Utama Iran, Dorong Dekeskalasi


SEPUTAR CIBUBUR

– Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di tengah memuncaknya ketegangan di Timur Tengah.

Menurut sumber dari tiga pejabat AS kepada CBS News, mitra BBC di Amerika, Trump menyatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa rencana tersebut bukan ide yang bagus.

Percakapan ini disebut terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran pada Jumat lalu.

Meski belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih, komentar Trump melalui media sosial dan wawancara menunjukkan upaya menjaga ambang eskalasi tidak makin memanas.

Netanyahu, saat diwawancarai oleh Fox News, menolak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

Ia hanya menyebut banyaknya laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi dan menyatakan bahwa Israel bertindak sesuai kepentingannya, sambil mengisyaratkan kepercayaan pada penilaian Amerika Serikat.

Sementara itu, seorang pejabat Israel menyampaikan kepada CBS bahwa negaranya pada prinsipnya tidak menargetkan pembunuhan terhadap pemimpin politik, dengan penekanan bahwa prioritas serangan difokuskan pada infrastruktur nuklir dan militer.

Situasi semakin kompleks dengan batalnya putaran baru pembicaraan nuklir antara AS dan Iran yang sedianya digelar hari Minggu.

Oman sebagai mediator menyampaikan bahwa Iran menolak negosiasi gencatan senjata selama serangan Israel masih berlangsung.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyerukan kesepakatan antara kedua negara dan mengklaim akan bisa meredakan konflik sebagaimana “saya lakukan terhadap India dan Pakistan,” merujuk pada peran damainya dalam konflik regional sebelumnya.

Namun di hadapan wartawan menjelang keberangkatannya ke KTT G7 di Kanada, Trump kembali menegaskan bahwa AS tetap akan mendukung Israel, sembari menolak menjawab apakah ia telah meminta Israel menghentikan serangan terhadap Iran.

Ia juga menekankan bahwa AS tidak terlibat langsung dalam operasi militer tersebut.

“Jika kita diserang dalam bentuk apa pun oleh Iran,” tegas Trump pada Sabtu, “kekuatan penuh militer AS akan merespons pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya.”

Ketegangan yang terus meningkat ini memperkuat kekhawatiran akan pecahnya konflik skala penuh di kawasan, dan dunia kini menunggu apakah diplomasi masih memiliki ruang untuk bergerak di tengah kabut serangan udara dan retorika tajam para pemimpin. ***



Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com