WASHINGTON DC, –
Pada Minggu (6/4/2025), Presiden AS Donald Trump menggarisbawahi bahwa negara lain wajib membayar jumlah signifikan agar tarif-tarif yang ditetapkannya dapat dicabut. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai solusi bagi permasalahan dalam bidang perdagangan.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Trump usai pasar keuangan mencatatkan penurunan signifikan, dengan perkiraan dampak negatif yang bakal bertahan hingga satu pekan mendatang.
Dalam wawancara dengan para jurnalis di atas pesawat Air Force One, Trump menyatakan bahwa dia kurang cemas meski kerugian pasar sudah mereduksi nilai lebih dari 6 triliun dolar dari saham-saham Amerika Serikat.
“Saya tak berharap siapa pun mengundurkan diri. Akan tetapi, kadang-kadang kita perlu menelan pil pahit demi perbaikan situasi,” jelas Trump, seperti dilansir media tersebut.
Reuters
pada Senin (7/4/2025).
Mengikuti pembicaraan semasa akhir pekannya, Trump menyatakan bahwa dia sudah mengobrol dengan para pemimpin di Eropa dan Asia. Mereka semua berkeinginan membujuknya agar menurunkan tarif sebesar 50 persen yang direncanakan akan diberlakukan pada minggu ini.
“mereka muncul di meja negosiasi. mereka berniat untuk berdiskusi, namun tak akan ada obrolan kecuali mereka bersedia menghargai kami dengan sejumlah besar dana tiap tahun,” ungkap trump.
Pernyataan tariff yang dibuat oleh Trump minggu lalu telah membuat goncangan pada perekonomian dunia, mendorong tindakan balas dari Cina, sambil meningkatkan ketakutan tentang potensi perang perdagangan skala global beserta risiko resesinya.
Pada sebuah diskusi mingguan yang ditayangkan di awal hari Minggu, penasihat ekonomi senior Trump mencoba mengklarifikasi bahwa tarif tersebut adalah bagian dari strategi Amerika Serikat untuk memperbaharuhi struktur perdagangan internasional.
Mereka juga mencoba mengurangi ketidaknyamanan terkait dengan efek ekonomi dari pengungkapan tarif yang sangat bergejolak itu.
Pasar saham berjangka di Wall Street membukanya dengan penurunan signifikan pada hari Minggu, mengindikasikan adanya keraguan ekonomi tambahan.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyebutkan bahwa lebih dari 50 negara sudah mulai berunding dengan Amerika Serikat sejak pernyataan tariff pada hari Rabu yang lalu.
“Bessent mengatakan bahwa dia sudah membuat dampak sebesar mungkin bagi dirinya sendiri,” pada acara tersebut.
Siaran Pers NBC News
.
Akan tetapi, Bessent serta para petugas lainnya enggan menyebutkan nama-nama negara atau mengungkapkan informasi tambahan tentang diskusi yang tengah berlangsung.
Berunding dengan berbagai negara sekaligus jelas membawa tantangan logistik tersendiri untuk pemerintah Trump serta meningkatkan keraguan ekonomi yang sudah ada.
Namun begitu, Bessent menekankan bahwa tak terdapat dasar untuk menduga akan adanya resesi, hal ini disampaikan sambil merujuk pada data pekerjaan Amerika Serikat yang mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya, tepatnya sebelum kenaikan tariff tersebut diungkapkan.
Analis dari JPMorgan saat ini mengantisipasi bahwa tarif tersebut akan membawa dampak berupa pengurangan PDB AS sekitar 0,3% untuk setahun ke depan, hal ini lebih ringan dibandingkan dengan estimasi lama yang menunjukkan penurunan hingga 1,3%.
Di samping itu, perkiraan menunjukkan bahwa angka pengangguran kemungkinan besar akan naik menjadi 5,3%, dari yang sekarang yaitu 4,2%.
Pada hari tersebut, yang jatuh di akhir pekan, Presiden Trump mengunjungi Florida untuk memainkan permainan golf, lalu ia merilis klip videonya sedang melakukan swing golf melalui platform-media sosial pada hari Minggu.