– Pemerintah memberikan bantuan vitamin kepada sektor transportasi agar kembali pulih. – Pemerintah meluncurkan bantuan berupa vitamin bagi sektor transportasi untuk membangkitkan semangatnya kembali. – Untuk mengembalikan semangat sektor transportasi, pemerintah menyuntikkan bantuan dalam bentuk vitamin. – Pemerintah menyalurkan bantuan vitamin kepada sektor transportasi agar dapat bangkit kembali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan rencana pengurangan biaya tol sebagai salah satu langkah untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi setelah protes yang terjadi dalam seminggu terakhir, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, (1/9/25).
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Diskon ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban para pengguna jalan, tetapi juga merupakan bagian dari langkah besar pemerintah dalam meningkatkan mobilitas masyarakat.
Dengan biaya transportasi yang lebih murah, diharapkan pengeluaran masyarakat dapat bertambah dan mendorong kegiatan ekonomi yang lebih luas.
Airlangga menyampaikan, pemerintah memiliki komitmen penuh dalam meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Potongan harga tol ini akan melengkapi berbagai program insentif lain yang telah berjalan, seperti program potongan 17 persen di pusat perbelanjaan.
“Pemerintah terus memberikan insentif untuk meningkatkan daya beli, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Airlangga mengutip Kompas.com.
Kebijakan tersebut juga merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 hingga 5,2 persen pada Semester II-2025.
Dengan biaya perjalanan yang lebih terjangkau, masyarakat akan lebih mudah melakukan perjalanan, yang pada akhirnya akan mendorong perkembangan sektor pariwisata dan perdagangan.
Meskipun menghadapi ketidakpastian global dan perubahan di dalam negeri, Airlangga tetap yakin bahwa dasar ekonomi Indonesia tetap kuat.
Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua mencapai 5,12 persen, tingkat inflasi terkendali pada 2,37 persen, serta neraca perdagangan tetap dalam kondisi surplus.
Potongan harga tarif tol ini, bersama dengan berbagai insentif lainnya, mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga kestabilan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan tindakan nyata ini, diharapkan perekonomian Indonesia terus berkembang secara positif, menciptakan lebih banyak peluang kerja, serta menjaga kesejahteraan masyarakat tetap stabil.