Pengalaman 30 Tahun di Dunia Hiburan, Titi DJ Beberkan Riders yang Sederhana
Berkarier selama 30 tahun di dunia hiburan, penyanyi legendaris Titi DJ akhirnya berbicara terbuka mengenai riders yang ia ajukan saat tampil. Ia menegaskan bahwa permintaannya sangat sederhana dan tidak pernah menyulitkan pihak penyelenggara acara.
Menurut Titi, riders yang ia ajukan selalu dibuat dalam bentuk yang masuk akal. “Aku simple aja ridersnya. Enggak mau nyusahin panitia,” ujarnya saat berbincang dengan YouTube TS Media pada Kamis (17/7/2025). Ia menambahkan, “Semuanya harus masuk akal dan tidak aneh-aneh.”
Dalam daftar ridersnya, Titi meminta beberapa hal yang terlihat biasa namun penting. Salah satunya adalah adanya potongan buah. “Yang pasti pengin ada potongan buah,” katanya. Selain itu, ia juga meminta tisu yang tebal, bukan yang tipis. “Karena kalau tipis suka nempel-nempel,” jelasnya.
Titi juga menyebutkan kebutuhan akan cermin di ruangan belakang panggung. “Kalau di backstage, ruangannya ada cermin,” ujarnya sambil tersenyum. Hal ini menunjukkan bahwa ia tetap menjaga penampilan meski sedang menunggu giliran tampil.
Ia memastikan bahwa riders yang diajukannya hanya terdiri dari satu lembar kertas. “Gitu aja kok, enggak aneh-aneh,” kata Titi. Dengan demikian, ia menunjukkan sikap rendah hati dan profesional dalam bekerja.
Pembahasan tentang riders ini mendadak menjadi topik hangat setelah Ari Lasso mengunggah pendapatnya mengenai perilaku musisi baru yang sering mempersulit penyelenggara acara. Meskipun tidak menyebut nama secara langsung, Ari menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap beberapa penyanyi yang meminta riders namun tidak memperhatikan kebutuhan pihak penyelenggara.
“Aku merasa kita tidak perlu mengada-ada riders dan bersikap tidak dewasa atau ngambek bahkan kampungan saat beberapa hal minor miss dan terjadi gesekan dengan LO/EO/promotor,” tulis Ari Lasso. Ia juga menyayangkan sikap para musisi muda yang sering kali meminta hal-hal yang tidak diperlukan.
“Sejak dulu hingga kini sering senyum kecut, ketawa miris melihat perilaku adik-adik band/musisi-musisi baru yang ‘sedang bersinar’ yang kadang rider atau refreshment nya Mboten Mboten Mawon (Yang tidak-tidak saja),” tulisnya. Menurut Ari, seharusnya musisi menjadikan EO atau promotor sebagai mitra kerja. Karena bagaimana pun, roda bisnis hiburan akan terus berputar.
Titi DJ, dengan pengalamannya yang panjang, memberikan contoh bagaimana seorang musisi bisa tetap profesional tanpa perlu membuat permintaan yang berlebihan. Dengan riders yang sederhana dan realistis, ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada kebutuhan yang rumit.