,
Jakarta
– Pelatih
Timnas Portugal
Roberto Martinez mengungkap rasa bahagianya seusai timnya menekuk Jerman dengan skor 2-1 pada semifinal
UEFA Nations League
2024/2025 di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Kamis dinihari WIB, 5 Juni 2025.
Martinez mengatakan jika pertandingan menghadapi Jerman benar-benar menguji Portugal dan ia lega mereka bisa melalui ujian ini. “Datang ke Jerman, jauh dari kandang sendiri, di depan stadion yang penuh, dan mengetahui bahwa terakhir kali kami mengalahkan mereka adalah 25 tahun yang lalu, ini benar-benar ujian karakter. Kemudian Anda menambahkan aspek kebobolan gol. Jadi, itu benar-benar menguji karakter kami. Saya sangat bangga dengan para pemain,” kata Martinez, dikutip dari laman UEFA.
Pelatih berkebangsaan Spanyol itu menjelaskan jika faktor psikologis lebih banyak memainkan peran pada pertandingan ini, karena secara konsep taktis mereka telah menjalankannya dengan baik.
Martinez menjelaskan hal itu menunjukkan bahwa kerja keras yang telah mereka lakukan dalam dua setengah tahun terakhir telah menjadikan kami tim yang sangat kuat, lebih baik dibanding ketika mereka tampil di EURO 2024.
“Kami sekarang memiliki skuad pemain yang lebih besar, dan mereka semua dapat memberikan sesuatu yang berbeda. Dan hari ini kami menunjukkan bahwa kami bahkan mungkin memiliki lebih dari itu. Itu membuat saya sangat bangga: bangga dengan perilaku, fokus, dan kerja keras para pemain di luar lapangan,” kata Martinez.
Pada pertandingan ini Portugal sempat tertinggal terlebih dahulu dari Jerman akibat gol Florian Wirtz, namun mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan berkat Francisco Conceicao dan Cristiano Ronaldo.
Berkat kemenangan ini Portugal menyegel satu tempat di partai final dan akan menghadapi pemenang laga semifinal antara Spanyol atau Prancis di Stadion Allianz Arena, Munchen, Senin, 9 Juni, 02.00 WIB.
Komentar Nagelsmann
Pelatih Timnas Jerman Julian Nagelsmann menyoroti penyelesaian akhir timnya ketika takluk dari Portugal. Ia menilai tim asuhannya gagal memaksimalkan ruang yang banyak tersedia pada babak pertama, terlebih Portugal tidak melakukan tekanan secara agresif.
“Penguasaan bola kami tidak setajam dalam sepuluh pertandingan terakhir. Permainan kami sangat lambat, dengan banyak kesalahan kecil,” kata Nagelsmann.
Mantan pelatih Bayern Munchen tersebut menambahkan jika mereka setidaknya memiliki empat peluang, namun tak dapat dimaksimalkan oleh Niclas Fullkrug serta kolega.
Menurutnya pada babak pertama timnya memang tidak membahayakan, keadaan baru agak membaik pada awal babak kedua dan bisa mencetak gol terlebih dahulu, namun akhirnya kebobolan dua gol dari Portugal. “Kami melakukan sedikit lebih dalam periode permainan itu, dan kami kebobolan dua gol. Pada akhirnya, itu sulit tetapi pantas kami tidak melaju ke final,” ujar Nagelsmann.
Meski harus rela menelan kekalahan, Nagelsmann tetap lapang dada dan meminta anak-anak asuhnya belajar dari kekalahan ini sebagai langkah yang baik untuk masa mendatang. “Itu kemunduran saat Anda kalah dalam pertandingan, tetapi juga normal saat Anda berkembang sebagai sebuah tim bahwa akan ada beberapa kemunduran. Itu bagian normal dari perjalanan,” kata dia.