Musk Membentuk Partai Politik Baru sebagai Bentuk Kritik terhadap RUU Trump
Elon Musk, miliuner ternama yang pernah menjadi pendonor utama Donald Trump dalam kampanye presidensial 2024 dan juga pernah menjadi penasihat pemerintahannya, kini membuat langkah besar dengan membentuk partai politik ketiga di Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan setelah ia memutus hubungan dengan mantan Presiden AS tersebut.
Pada hari Sabtu (5/7/2025), Musk mengumumkan pembentukan partai bernama Partai America. Ia menegaskan bahwa partai ini akan menjadi bentuk perlawanan terhadap apa yang ia anggap sebagai sistem satu partai yang merusak demokrasi. Dalam pernyataannya di media sosial X, Musk menyampaikan bahwa negara ini sedang menghadapi kebangkrutan akibat pemborosan dan korupsi.
“Jika menyangkut kebangkrutan negara kita dengan pemborosan dan korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” tulisnya. “Hari ini, Partai America dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda,” tambahnya.
Musk sebelumnya dikenal sebagai pendukung kuat Trump, terutama selama kampanye presidensial 2024. Namun, ia kini mulai mengkritik beberapa kebijakan yang diusulkan oleh mantan presiden tersebut. Salah satunya adalah Rancangan Undang-Undang (RUU) kebijakan dalam negeri Trump yang dinilai akan memperparah defisit federal.
RUU yang disebut sebagai “RUU besar yang indah” itu mencakup pengurangan program kesejahteraan sosial dan berpotensi meningkatkan utang nasional AS yang saat ini sudah sangat tinggi. Musk mengkhawatirkan dampak ekonomi dari RUU ini, yang ia perkirakan akan menambah triliunan dolar pada defisit federal.
Perseteruan antara Musk dan Trump semakin memanas setelah Musk mengkritik RUU tersebut. Pada bulan lalu, perselisihan ini sempat memicu perdebatan sengit antara keduanya. Meski Musk kemudian menyatakan penyesalan dan menghapus unggahan yang menghujat Trump, perseteruan kembali memanas ketika RUU tersebut hampir disahkan.
Pada hari Jumat (4/7/2025), Trump resmi menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang. Hal ini memicu respons tajam dari Musk, yang tampaknya ingin memberikan alternatif politik baru bagi masyarakat.
Saat ini, masih belum jelas sejauh mana Musk telah melakukan langkah-langkah formal untuk mendirikan Partai America secara legal. Menurut data terbaru, tidak ada indikasi bahwa partai tersebut telah terdaftar ke Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC).
Meski begitu, Musk telah menyatakan bahwa partainya akan fokus pada kebijakan konservatif secara fiskal dan mengendalikan pengeluaran pemerintah. Namun, ia belum memberikan rincian lebih lanjut tentang platform politik yang akan diusung partai tersebut.
Sistem dua partai di AS, yaitu Demokrat dan Republik, sering dikritik oleh banyak kalangan. Namun, upaya-upaya untuk membentuk partai ketiga dalam abad terakhir hanya sedikit berhasil. Musk, dengan posisinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia, mungkin memiliki peluang untuk menciptakan perubahan dalam dinamika politik AS.