– Tiga kategori empati meliputi, itu merupakan salah satu soal dari Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 2: Peran Guru Sebagai Teladan yang akan menjadi pokok pembahasan artikel ini.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Sosial Emosional (PSE), guru tidak hanya bertugas mentransfer pengetahuan, tetapi juga menjadi sosok teladan yang menunjukkan sikap dan nilai moral dalam tindakan nyata.
Modul 2 PSE Topik 2 yang berfokus pada Peran Guru Sebagai Teladan menyajikan berbagai latihan pemahaman untuk menguji sejauh mana pendidik memahami perannya sebagai panutan bagi peserta didik.
Salah satu soal dalam latihan ini mengajak peserta untuk mengidentifikasi tindakan yang mencerminkan nilai keteladanan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
Melalui soal tersebut, guru diajak merefleksikan pentingnya integritas, konsistensi, dan kepedulian dalam membentuk karakter siswa.
Soal
Tiga kategori empati meliputi …
A. Cognitive, emotional, actionable
B. Cognitive, action, sympathy
C. Emotional, action, sympathy
D. Emotional, cognitive, affective
E. Sympathy, empathy, mindfulness
Kunci Jawaban
A. Cognitive, emotional, actionable
Penjelasan
Empati merupakan kemampuan penting dalam hubungan antarmanusia, termasuk dalam dunia pendidikan, karena memungkinkan seseorang memahami dan merespons perasaan serta perspektif orang lain secara tulus.
Tiga kategori utama empati adalah cognitive empathy, emotional empathy, dan actionable empathy. Cognitive empathy mengacu pada kemampuan untuk memahami pikiran, sudut pandang, atau cara berpikir orang lain.
Dengan kata lain, ini adalah empati berbasis pikiran yang memungkinkan seseorang menempatkan diri secara rasional dalam posisi orang lain.
Emotional empathy, di sisi lain, adalah kemampuan untuk merasakan emosi yang dirasakan oleh orang lain; ini membuat seseorang dapat merespons secara emosional terhadap pengalaman orang lain, seperti ikut merasa sedih saat melihat orang lain terluka atau senang saat orang lain berhasil.
Sementara itu, actionable empathy adalah bentuk empati yang diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dorongan untuk membantu, mendukung, atau memberikan solusi atas penderitaan atau kesulitan yang dirasakan oleh orang lain.
Kategori ini menekankan bahwa empati tidak cukup hanya dipahami secara intelektual atau dirasakan secara emosional, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa manfaat.
Dengan memahami dan mengembangkan ketiga kategori empati ini secara seimbang, seseorang (terutama seorang guru) dapat membangun hubungan sosial yang kuat, mendukung iklim sekolah yang positif, serta menjadi teladan dalam penguatan karakter dan nilai kemanusiaan bagi peserta didik.***