Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar meningkatkan jumlah dokter gigi di Tanah Air.
Perintah untuk meningkatkan jumlah dokter gigi itu disampaikan oleh Prabowo setelah menerima laporan terkait pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sekolah dari Menteri Kesehatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025) malam.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), CKG adalah pemeriksaan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah guna mengidentifikasi faktor risiko kesehatan, mendeteksi kondisi pra penyakit secara dini, serta mengenali penyakit lebih awal.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) untuk sekolah ini, resmi diluncurkan di beberapa daerah pada Senin (4/8/2025).
Akibatnya, masalah kesehatan gigi paling sering ditemukan dalam Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sekolah.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Mengenai hal tersebut, Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa Presiden memberikan perhatian yang serius, hingga meminta tindakan lanjut mengenai temuan CKG.
“Beliau ingin memastikan bagaimana tindak lanjutnya,” kata Budi Gunadi Sadikin.
“Dan beliau tadi bertanya apa hasil temuannya? Yang paling tinggi ternyata gigi. Jadi kesehatan gigi kita sangat buruk,” tambah pria yang lahir pada tahun 1964 ini.
Budi mengatakan, kondisi kesehatan gigi yang buruk di Indonesia juga didukung oleh jumlah dokter gigi yang sedikit di fasilitas layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Benar juga bahwa dari 10.000 puskesmas, sekitar 600-an tidak memiliki dokter, sedangkan yang tidak memiliki dokter gigi mencapai 4.000-an.
“Maka tugas saya adalah bagaimana meningkatkan kesehatan gigi anak-anak sekolah, termasuk juga orang dewasa dan lansia,” jelas Budi.
Selanjutnya, Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa Presiden juga menyentuh pentingnya meningkatkan jumlah dokter gigi di Indonesia.
“Dan beliau juga menyampaikan bahwa perlu bagaimana cara dokter gigi kita ditambah agar dapat melayani masyarakat kita,” lanjut Budi Gunadi Sadikin.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gigi didefinisikan sebagai tulang kecil dan keras berwarna putih yang tumbuh teratur dengan akar di dalam gusi, serta berfungsi untuk mengunyah atau menggigit.
Pemeriksaan gigi secara berkala membantu mengidentifikasi masalah pada gigi dan gusi pada tahap awal.
Jika terdapat gejala penyakit, misalnya gigi memiliki lubang kecil, dokter gigi dapat segera melakukan pengisian untuk mencegah gigi menjadi rapuh.
Dokter gigi juga dapat memberikan rekomendasi kepada pasien untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis lain apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
CKG Resmi Diluncurkan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengenalkan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup seluruh siswa sekolah dasar hingga menengah di Tanah Air pada 4 Agustus 2025.
Program ini ditujukan kepada 53,8 juta siswa yang terdapat di lebih dari 282 ribu sekolah, mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, SLB, Pesantren, hingga Sekolah Rakyat.
Selanjutnya, siswa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh langsung di sekolah dengan bantuan tenaga kesehatan yang berkompeten, tanpa dikenakan biaya dan tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Dimulai dari kondisi nutrisi, tekanan darah, hingga kesehatan mulut.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sejak diluncurkan pada Senin (4/8/2025) kemarin, CKG telah menjangkau 17 juta siswa.
“Kegiatan kesehatan gratis baru saja diluncurkan di sekolah pada tanggal 4 Agustus kemarin. Jadi, Pak Presiden sangat senang karena sekarang sudah mencapai 17 juta dan beliau berharap nanti pada tanggal 17 Agustus bisa mencapai 20 juta agar terjadi pencapaian yang baik,” katanya dalam pernyataannya kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Selain pemeriksaan kesehatan yang gratis, pembangunan fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil juga menjadi salah satu prioritas utama.
Dikutip dari presiden.go.id, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dari 32 rumah sakit yang direncanakan, 22 di antaranya telah dilakukan penandatanganan batu pertama. Sisanya akan menyusul pada paruh kedua tahun ini.
Sisanya 10 akan juga diresmikan pada semester kedua ini. Diharapkan sekitar 12 hingga 15 rumah sakit bisa selesai dalam tahun ini, dan masyarakat sangat senang dengan pembangunan rumah sakit-rumah sakit di daerah-daerah seperti Reda Bolo, di Borong, daerah yang pasti teman-teman tidak pernah mendengar sebelumnya.
“Konawe, Buton, Anambas, Taliabu, serta Nias. Itu adalah wilayah-wilayah yang memang menjadi perhatian Bapak Presiden,” jelas Menteri Kesehatan.
Presiden berharap, semua kabupaten dan kota di Indonesia memiliki sarana rumah sakit yang memadai.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Presiden diartikan sebagai kepala negara pada negara yang menganut sistem republik, sementara Wakil Presiden merupakan posisi pemerintahan yang berada di bawah Presiden atau bisa juga disebut sebagai pembantu Presiden dalam menjalankan tugas sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Mengenai Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG)
Pemeriksaan kesehatan sekolah dilakukan pada anak usia sekolah untuk mengidentifikasi faktor risiko kesehatan, mendeteksi kondisi pra penyakit secara dini, serta menemukan penyakit lebih awal.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sekolah ini ditujukan bagi seluruh siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau yang setara, termasuk SLB, Pesantren dan Sekolah Rakyat.
Kemudian, anak berusia 7 sampai 17 tahun yang tidak tergabung dalam satuan pendidikan.
Jenis pemeriksaan CKG sekolah
Untuk pemeriksaan dilakukan sesuai dengan kelompok usia dan tingkat pendidikan, antara lain:
- Status gizi
- Pemeriksaan Indra (mata dan telinga)
- Pemeriksaan gigi
- Pemeriksaan Kesehatan jiwa
- Pemeriksaan anemia dan lain-lain
Rinciannya, sebagai berikut:
Siswa Sekolah Dasar (Usia 7–12 Tahun)
- Status gizi
- Tekanan darah dan kadar gula darah
- Telinga, mata, gigi
- Tuberkulosis dan pemeriksaan fungsi hati (Hepatitis B)
- Kesehatan mental dan reproduksi (kelas 4–6)
- Deteksi dini kebiasaan merokok (kelas 5–6)
- Aktivitas fisik (kelas 4–6)
- Riwayat imunisasi (kelas 1)
Siswa Sekolah Menengah Pertama (Usia 13–15 Tahun)
- Kondisi nutrisi dan tingkat kegiatan fisik
- Merokok, tekanan darah tinggi, kadar gula darah
- Tuberkulosis, thalasemia, anemia (kelas 7)
- Telinga, mata, gigi
- Jiwa dan kesehatan reproduksi
- Pengujian hati (Hepatitis B dan C)
- Sejarah vaksinasi HPV (siswi kelas 9)
Siswa SMA (Usia 16–17 Tahun)
- Pemeriksaan umum dan lanjutan
- Anemia pada remaja putri (kelas 10)
- Hepatitis B dan C
- Kesehatan jiwa dan reproduksi
(/Suci Bangun DS)