Bangka Selatan, –Wilayah Pantai Tanjung Krasak di Kecamatan Tukak Sadai tetap menjadi tempat tujuan wisata yang diminati sepanjang tahun 2025. Bukan hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal, pantai ini juga sering dikunjungi oleh para pelancong dari luar Bangka Selatan.
Pantai yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Toboali dapat dicapai dengan kondisi jalan yang cukup memadai, sehingga perjalanan terasa menyenangkan. Ketika tiba di tempat tujuan, pengunjung harus melewati pos penjualan tiket dengan harga Rp5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Pesona Alam Alami
Permukaan batu granit yang bersatu dengan pasir putih menjadi daya tarik utama Tanjung Krasak.
Laut yang jernih berwarna biru memperkuat kesan yang eksotis bagi para pengunjung. Lokasinya juga menarik karena terletak tidak jauh dari kawasan industri Sadai dan dikelilingi oleh tambak udang vaname.
“Semoga wilayah ini tidak terkontaminasi oleh limbah tambak udang dan limbah pertambangan, semoga,” ujar seorang pengunjung yang diwawancarai di lokasi, Jumat (5/9/2025).
Lingkungan Terancam
Meskipun terkenal, keadaan Pantai Tanjung Krasak dilaporkan menghadapi ancaman dari aktivitas tambang timah ilegal. Jika tidak diawasi secara ketat, kegiatan tersebut dikhawatirkan merusak pemandangan alami dan keindahan pantai. Selain itu, risiko pencemaran air akibat limbah dari tambak udang vaname juga bisa terjadi jika pengelolaannya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sengketa Wilayah
Di sisi lain, terdapat tuntutan tumpang tindih antara Desa Pasir Putih dan Desa Sadai mengenai batas wilayah desa. Perbedaan dalam pengukuran wilayah ini menyebabkan persaingan dan perebutan klaim lahan, meskipun hingga saat ini belum ada penyelesaian resmi dari pihak yang berwenang.
Masyarakat setempat berharap keindahan Pantai Tanjung Krasak tetap terpelihara. Upaya pengawasan lingkungan dan jaminan tata kelola wilayah dinilai penting agar destinasi wisata ini tetap menjadi kebanggaan Bangka Selatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. ***